Kisah Suka Duka Traveling Bingung Nyasar-nyasar di Jalanan Roma dan Vatikan
Ini cerita suka duka traveling keliling Roma dan Vatikan sampai tersesat, sulit cari jalan kembali ke penginapan.
Editor: Agung Budi Santoso
Konter pemeriksaan imigrasi yang dibuka hanya dua sementara penumpangnya banyak.
Bisa dibayangkan seperti apa antreannya.
Keluar dari situ, dia dan temannya yang juga ikut jalan-jalan di sana menuju penginapan menggunakan transportasi kereta bawah tanah bernama Metro.
Mereka sudah memesan kamar sebelumnya.
Tiba di stasiun Metro Manzoni sudah pukul 10 malam dan sudah agak gelap.
Dia dan temannya benar-benar buta jalan dan menuju penginapan hanya bermodalkan panduan dari pihak penginapannya yang dikirim via e-mail.
"Ketika kami keluar stasiun kami bertemu dengan serombongan remaja Jepang yang juga sedang melancong. Kami mengira mungkin mereka menuju penginapan yang sama dengan kami, karena itu kami berjalan di belakang mereka. Setelah berjalan sekitar 200 meter, rombongan itu berhenti di sebuah hotel namanya Hotel President, berbintang 4. Ternyata kami tertipu, tempat penginapan kami hanya sekelas hostel B&B - Bed and Breakfast," ujarnya.
Tidak jauh dari situ mereka menemukan hostel itu.
"Kami agak bingung, kok tidak seperti hostel, bangunannya tidak kelihatan, hanya ada tembok tinggi dan pintu masuknya dari kayu. Kami coba ketuk pintu tapi sepertinya tidak ada tanda-tanda berpenghuni," jelasnya.
Akhirnya, dia bertanya ke orang sekitar situ dan ternyata memang benar ini adalah penginapan yang dimaksud.
Dia mencoba menelpon pengelola penginapan itu hingga akhirnya mereka bisa masuk.
Saat masuk, dia cukup takjub karena fasilitas yang ditawarkan cukup nyaman untuk penginapan sekelas ini.
Foto kenangan traveler bernama Rawintan E Binti berkeliling Roma dan Vatikan.
Ternyata di dalam kompleks itu ada beberapa unit bangunan, salah satunya dijadikan hostel.
Tempatnya cukup lumayan, hanya tiga kamar, antik tapi terawat dan bersih.