Kisah Suka Duka Traveling Bingung Nyasar-nyasar di Jalanan Roma dan Vatikan
Ini cerita suka duka traveling keliling Roma dan Vatikan sampai tersesat, sulit cari jalan kembali ke penginapan.
Editor: Agung Budi Santoso
Salah satu lukisan juga menggambarkan proses pembangunan kota Roma, dengan alat seadanya tampak para pekerja memindahkan batu-batu yang ukurannya sangat besar.
Di sana juga ada tempat menarik lainnya, yaitu Gereja St Peter's Basilica.
Interiornya penuh pesona artistik dan luar biasa indah.
Banyak koleksi patung yang sungguh menakjubkan.
"Ada sebuah patung berbalut hamparan kain warna coklat seperti batik tulis, setelah saya dekati ternyata terbuat dari batu pualam. Cantik sekali," pujinya.
Menurutnya, karya seni yang di dalam gereja itu benar-benar luar biasa, karya seni yang dikerjakan dengan sepenuh hati dan jiwa menjadi sebuah maha karya.
Keluar dari situ, ada lapangan dan mereka melihat ada pintu gerbang yang dijaga tentara yang dikenal dengan sebutan The Papal Swiss Guard (tentara bayaran dari Swiss), tentu tidak akan diijinkan masuk.
Badan mereka tinggi besar dan model bajunya yang cukup unik, warnanya biru dan kuning dengan topi berjambul merah.
Ketika itu hawa di Roma cukup panas, karena itu turis-turis umumnya berpakaian 'minimalis'.
Tetapi ketika mereka masuk ke dalam gereja St Peter, mereka yang memakai tank top menutupi bagian atas tubuh mereka dengan syal.
Karena ini tempat wisata religi Nasrani, pengunjung dilarang masuk memakai rok mini, celana yang sangat pendek dan baju dengan bahu terbuka.
Berkunjung ke Italia, dia merasa kalau tidak makan pizza di negeri asalnya rasanya tidak akan afdal.
Waktu dia makan pizza, ada dua orang laki yang bertengkar hebat, entah saling memaki atau bicara apa, yang jelas dia tidak mengerti bahasa Italia.
Beberapa orang berusaha melerai ketika muka mereka hampir beradu, tapi tidak ada tanda-tanda mereka akan baku pukul.
Dia cukup heran dengan tipikal karakter warga sana.
Menurutnya, orang Italia temperamental namun pada dasarnya mereka baik dan ramah.
Selama di sana dia menemui adat yang mengejutkan.
Selain melihat orang bertengkar, dua kali dia di’suit’i oleh pria iseng.
Kemudian dia menemukan fakta bahwa jika disuiti pria, orang itu bisa dilaporkan ke polisi karena termasuk pelecehan.
"Dan satu lagi, mereka cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Pengamennya aja ganteng lho, kalau di Indonesia sudah jadi selebriti," pujinya.
Selama di sana, dia menyarankan agar berhati-hati terhadap pencopet. Dia menyarankan sebaiknya memakai tas pinggang selama di sana untuk mengamankan uang dan passport. "Biar aman saja," katanya. (Yayu Fathilal)