Makan Sate, Gule dan Tengkleng Kambing Sudah Biasa, Tapi yang Ini 100 Persen Daging Kelinci, Bro!
Menyantap sate, gule dan tengkleng kambing barangkali sudah biasa. Yang luar biasa kalau bahannya daging kelinci! Wow, sedapnya!
Editor: Agung Budi Santoso
"Rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh, asam jawa, jinten, dan beberapa rempah lainnya kami gunakan untuk bumbu kocor dalam proses pambakaran," ujar pria yang akrab disapa Mbah Ganis tersebut.
Lebih lanjut dia mengtakan, sengaja menggunakan sambal kecap daripada sambal kacang, karena dengan menggunakan sambal kecap rasa dan tekstur daging kelinci akan lebih terasa.
Jika menggunakan sambal kacang, rasa daging tidak akan terlalu beda jauh dengan daging ayam.
Menu andalan lain dari warung ini dan tidak ada di tempat lain adalah tongseng kopyok dan tongseng awul-awul.
Warung Makan Mbah Ganis di Kompleks Wisata Telaga Putri, Kaliurang, Yogyakarta.
Untuk tonseng kopyok adalah daging kelinci yang dimasak dengan bumbu rempah khas tonseng, tetapi ada tambahan "kopyokan" telur dalam masakan ini.
Sedang untuk tongseng awul-awul adalah masakan tongseng daging kelinci yang mendapat tambahan kwitaw.
Tengkleng kelinci juga jangan anda lewatkan saat mampir ke warung makan ini.
Tulang kelinci dimasak menggunakan santan dan bumbu-bumbu rempah. Bumbu rempah yang nendang dan santan yang kental yang gurih menjadikan olahan yang satu ini begitu spesial.
Warung makan Mbah Ganis sendiri telah berdiri lebih dari 15 tahun.
"Awalnya saya adalah orang yang suka makan dan jajan. Akhirnya saya berpikiran untuk membuka usaha kuliner berdasar pengalaman saya makan di beberapa tempat," cerita Mbah Ganis.
Setiap harinya warung makan ini buka dari pukul 08.00 pagi hingga 02.00 pagi.
Untuk satu porsi sate kelinci dapat anda nikmati dengan harga Rp. Rp.13.500, sedang untuk tengkleng harganya Rp. 15 ribu, tonseng kopyok dan awul-awul harganya Rp.16.500.
Selain menyediakan beragam olahan dari daging kelinci, warung makan ini juga menyediakan olahan dari daging ayam dan kambing.