Melihat Ribuan Kupu-kupu Cantik di Kemenuh Butterfly Park, Bali, Tempat Rekreasi Sekaligus Edukasi
Di Kemenuh Butterfly Park, pengunjung juga bisa melihat kepompong yang diletakkan di tempat khusus.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Satu lagi destinasi wisata baru yang bisa dikunjungi di daerah Gianyar.
Namanya Kemenuh Butterfly Park yang berada di Jalan Raya Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali.
Tempat ini mulai dibuka untuk umum pada 28 September 2015.
Kemenuh Butterfly Park bisa ditempuh dengan waktu 45 menit dari Kota Denpasar atau sekitar satu jam dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Badung, Bali.
Kupu-kupu di Kemenuh Butterfly Park, Bali. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Sesampai di pertigaan Patung Bayi Saka, berbelok arah ke timur.
Kemenuh Butterfly Park berada sekitar 400 meter dari Patung Bayi Saka atau berada di sisi utara jalan.
Ide pendirian Kemenuh Butterfly Park didalangi oleh Ida Bagus Witara yang kini sekaligus sebagai pengelola.
Baginya kupu-kupu adalah hewan yang menarik dan unik untuk dipelajari.
“Setiap orang akan setuju bahwa butterfly is the most beautiful flying insect on this planet. Di samping cantik, kupu-kupu memiliki banyak spesies hingga ribuan. Kupu-kupu juga memiliki umur yang pendek, rata-rata hidup selama dua pekan,” jelas Witara kepada Tribun Bali, Kamis (15/10/2015).
Kemenuh Butterfly Park, Bali. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Tidak hanya sebagai wahana rekreasi, Kemenuh Butterfly Park juga memiliki misi sebagai tempat konservasi, edukasi, dan atraksi bagi pengunjung yang rata-rata masih didominasi oleh turis mancanegara.
Untuk biaya masuk bagi anak-anak dikenakan Rp 50 ribu dan dewasa Rp 100 ribu serta mendapatkan welcome drink.
Saat di lobi utama, pengunjung bisa mengetahui bagaimana siklus kehidupan kupu-kupu dari papan-papan informasi yang dipajang di dinding.
Kupu-kupu memiliki siklus kehidupan yang terbilang cukup unik dan sering dikenal dengan sebutan metamorfosis.
Satu imago atau kupu-kupu dewasa harus melewati berbagai tahapan dan bentuk yang bisa menghabiskan waktu sebulan lebih, tergantung dari jenisnya.
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menjadi kupu-kupu tentu menarik untuk diketahui.
Kepompong. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
“Kupu-kupu memiliki empat tahapan hidup. Pertama dari telur yang kemudian berubah menjadi larva. Setelah itu mengubah dirinya menjadi kepompong, yang mana tahapan ini biasa disebut meditation stage dan terakhir adalah menjadi kupu-kupu dewasa,” papar Witara.
Dari lobi utama berjalan ke sisi kiri untuk menuju kandang raksasa yang dihuni sekitar 500 kupu-kupu.
Begitu memasukinya, pengunjung bisa langsung melihat kupu-kupu beterbangan dan melihat keindahan corak sayapnya.
Di tempat inilah menjadi rumah bagi kupu-kupu dengan taman luas yang dipenuhi aneka jenis bunga dan pepohonan.
“Bunga selalu menarik perhatian kupu-kupu karena mereka memakan nektar dari bunga itu. Di sini kita ada bermacam jenis bunga sebagai makanan utama kupu-kupu. Saya sengaja memilih bunga yang tidak mengenal musim sehingga kupu-kupu bisa bertahan hidup di semua musim, baik hujan maupun kemarau,” katanya.
Selain bunga sebagai sumber makanan dari kupu-kupu, pihaknya juga menanam tumbuhan yang dijadikan sumber pakan untuk ulat.
Satu di antaranya adalah pohon jeruk dan sirsak.
Kupu-kupu dewasa akan memilih tempat untuk bertelur yang bisa dijadikan sumber pakan anak-anaknya kelak.
Jika pengunjung beruntung, mereka bisa melihat bagaimana proses kupu-kupu mengeluarkan telur-telurnya dan menempel pada daun.
Ketika telur itu menetas, daun-daun tersebut akan dimakan oleh ulat.
“Sayang karena sekarang musimnya sangat panas, perkembangbiakannya lambat. Yang baik itu setelah musim penghujan karena udara yang masih sejuk dan tanah juga tidak terlalu panas, serta pakan kupu-kupu masih banyak. Kupu-kupu akan berkembang bila ada pakannya,” ucapnya.
Sebagai langkah menghadapi cuaca yang panas, di dalam taman ini dibuatkan spuyer atau nozzle sprayer yang difungsikan untuk menghasilkan embun atau hujan buatan. Ini membantu agar suhu tetap terjaga dan kupu-kupu tidak kepanasan.
Terdapat juga tiang-tiang beratap jerami yang berfungsi sebagai tempat tidur atau berteduh bagi kupu-kupu di kala hujan.
“Kalau kupu-kupu sudah kita lepas dan terbang di taman ini, kemudian mati sesuai dengan umurnya, maka sayap-sayapnya rusak dan tidak bagus untuk diawetkan. Biasanya kupu-kupu yang dijadikan aksesoris adalah begitu keluar dari kepompong langsung disuntik dan dibunuh, but we don’t do that karena terlalu kejam,” ujar Witara.
Sebagian dari Bali
Di Kemenuh Butterfly Park, pengunjung juga bisa melihat kepompong yang diletakkan di tempat khusus.
Bentuknya berbeda-beda tergantung dari jenis atau spesies kupu-kupu.
Dari masa kepompong dan berubah menjadi kupu-kupu diperlukan waktu sekitar dua pekan.
“Kami memiliki 15 spesies kupu-kupu yang sebagian besar berasal dari Bali dan beberapa dari luar. Targetnya kita ingin memiliki 50 spesies kupu-kupu lagi sehingga ke depannya sesuai dengan tagline kita, We are the Biggest and The Best Butterfly Park in Bali,” ungkap Witara.
Ke-15 spesies kupu-kupu yang ada di Kemenuh Butterfly Park, meliputi Troides helena, Papilio memnon, Papilio helenus, Papilio pranthus, Papilio polytes, Papilio demolius, Grapium agamemnon, Euplea phanaereta, Euplea corina, Cethosia hypsea, Ideopsis juventa, dan Vindula erota.
“Di sini kita tidak mengizinkan pengunjung untuk menangkap dan memegang kupu-kupu. Jika yang sudah mati, silakan disentuh,” katanya.
Kemenuh Butterfly Park yang buka dari pukul 09.00-18.30 Wita ini juga memiliki beberapa fasilitas.
Satu di antaranya adalah restoran yang memiliki pemandangan langsung ke areal persawahan.
Restoran berada berdekatan dengan pintu keluar.
Di sisi luar taman kupu-kupu, ada juga sebuah tempat yang dinamakan Larva Breeding.
Tempat ini difungsikan sebagai pembiakan dari ulat sebelum berubah menjadi kepompong.
Area ini dipenuhi tumbuhan sebagai sumber pakan dari ulat. (*)