Haaa? Orang-orang Jepang Masih Banyak yang Pakai Sepeda Motor Tua-tua Seperti Ini?
Di Jakarta, tukang-tukang ojek ganti sepeda motor baru tiap tiga tahun sekali. Di Jepang, sepeda-sepeda motor sebelum 70-an masih banyak dipakai!
Penulis: Agung Budi Santoso
Laporan Agung Budi Santoso Dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM - Di Jakarta, abang-abang tukang ojek bisa berganti-ganti sepeda motor tiap tiga tahun sekali.
Pokoknya begitu masa cicilan kredit selesai, sepeda motor dijual, ganti yang baru.
Tapi percaya, tidak?
Di Jepang, negeri salah satu pusat otomotifnya dunia, masyarakatnya justru masih banyak yang pakai sepeda motor butut alias tua!
Tuanya nggak nanggung-nanggung. Sepeda-sepeda motor tahun 1970-an masih banyak yang berseliweran.
Sepeda motor Supercub yang dirilis tahun 1960-an misalnya, ternyata masih banyak dipakai orang di kawasan Tsukiji Market, sebuah pasar ikan di kota Tokyo yang sangat ramai di pagi hari.
"Haaa, masih banyak orang pakai motor-motor butut kaya begini? Antik juga!" gumam seorang wartawan Indonesia yang mengikuti rombongan media tour PT Toyota Astra Motor ke Jepang.
"Dulu orang kita menyebut ini sepeda motor Pispot," sahut wartawan yang lain.
Honda Cub, juga dikenali sebagai C100, 50, Super Cub, C50, C70, C90, C100EX, dan Passport, merupakan motosikal kapcai keluaran Honda dengan enjin empat lejang silinder tunggal, dengan sesaran enjin antara 49 hingga 109 cc.
Ia terus dikeluarkan sejak tahun 1958, dengan jumlah pengeluaran melebihi 60 juta pada tahun 2008,menjadikan Honda Cub sebagai kenderaan bermotor paling banyak dikeluarkan* dalam sejarah.