Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bubur Ayam Saburai di Bandar Lampung, Kata Pelanggan Rasanya Bikin Kangen

Setiap pagi, barisan antrean pembeli selalu terlihat di lapak yang menggunakan gerobak dan tenda biru sebagai warung sementara tersebut.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bubur Ayam Saburai di Bandar Lampung, Kata Pelanggan Rasanya Bikin Kangen
Tribun Lampung/Heru Prasetyo
Bubur ayam Saburai. 

Laporan Reporter Tribun Lampung, Heru Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Bubur ayam yang sering kita temui di pagi atau malam hari biasanya bubur ayam yang dijual dengan gerobak.

Rasanya tidak pernah berbeda satu sama lain.

Meski begitu menu yang satu ini tetap jadi pilihan masyarakat Indonesia pada umumnya.

bubur
Bubur ayam Saburai. (Tribun Lampung/Heru)

Begitu pun di Bandar Lampung, bubur ayam masih jadi menu sarapan yang begitu diburu untuk mengisi perut sebelum beraktifitas.

Penjualnya pun tidak sedikit, hanya menyesuaikan selera dan kantong anda saja untuk memilihnya,

Salah satu lapak yang bisa anda kunjungi adalah Bubur Ayam Saburai.

Berita Rekomendasi

Merujuk namanya, warga Kota Tapis Berseri tentu berpikir bubur ayam ini berada di Lapangan Saburai.

Dulunya memang seperti itu.

Namun setelah diadakan penertiban oleh pemilik lahan yaitu Korem 043/Garuda Hitam, lapak bubur ayam ini pindah ke trotoar Lapangan Merah Enggal yang jaraknya sepelemparan batu dari lokasi awal.

Bubur ayam satu ini bisa dikatakan bubur yang laris diantara lapak bubur ayam di kota ini.

bubur
Bubur ayam Saburai lengkap dengan telor puyuh dan ati ampela. (Tribun Lampung/Heru Prasetyo)

Setiap pagi, barisan antrean pembeli selalu terlihat di lapak yang menggunakan gerobak dan tenda biru sebagai warung sementara tersebut.

Kursi panjang dengan meja menjadi tempat anda untuk bersantap.

Lokasi yang nyaman untuk bersantai dengan pemandangan lalu lintas jalan yang semarak.

Meski sederhana, bubur yang dihasilkan disini cukup nendang selera makan.

Bubur yang dimasak dengan santan, diberi kuah bumbu, taburan ayam suwir, kacang goreng, daun bawang, seledri, bawang goreng, ditambah dengan sate usus atau ati ampela.

Kuah kuning yang menyelimuti bubur putih menambah kedalam rasa bubur ayam itu sendiri.

Bumbu yang basah, taburan daun bawang, seledri, maupun kacang goreng menjadi kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Rasanya benar-benar menyatu saat dinikmati.

"Kita memang buat bubur yang sedikit beda, bukan hanya bubur tapi sedikit ada kuah untuk membuat rasanya ngangenin," ungkap Adi pengelola Bubur Ayam Saburai.

Bubur ayam di sini juga memiliki suwiran ayam cukup besar yang akan membuat senang saat menemukannya di dalam sendokan besar anda.

Rasa buburnya saja berbeda dari bubur yang lain.

Saat suapan pertama saja Anda sudah bisa merasakan cita rasa berbeda dari bubur ini.

Rasa bubur yang gurih dengan tekstur yang lembut berpadu dengan manisnya suwiran ayam, pedasnya sambal, dan rasa khas pahit gurih emping menjadikan cita rasa bubur ini sangat lezat.

Untuk ati ampel, anda bisa memesannya saat belum disajikan.

Sebab ati ampela tidak disajikan dalam bentuk tusukan sate.

Sang empu lapak justru akan mencacahnya dan memasukkanya ke dalam mangkuk saji.

"Untuk seporsi cuma Rp 8000 aja, tapi kalu mau nambah ati ampla atau telur puyuh nambah lagi Rp 2000," lanjut dia.

"Biasanya rame ya weekend, ada yang olahraga, tapi kalau hari biasa, kebanyakan pegawai yang sarapan disini," ujar dia menjelaskan konsumennya. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas