Sungai di Hutan Taman Nasional Gunung Leuser Ini Sungguh Indah, Tapi Hati-hati Tenggelam!
Arus Sungai Sei Buluh di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser ini sungguh indah. Tapi hati-hati risiko tenggelam.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM - Arus air sungai Sei Buluh, di kawasan Sei Serangan, Tangkahan, juga sungai yang sering disebut sungai kupu-kupu ini membuat wisatawan tak bisa melewatkan aktivitas mandi dan bermain di sungai.
Airnya jernih, dingin dan dangkal membuat siapa saja pasti betah berendam, khususnya untuk anak-anak.
Tapi jangan coba-coba ke tengah apalagi saat arus kencang karena jika hujan deras kedalaman air bisa membuat orang tenggelam.
Jadi sebaiknya bermain air di pinggiran saja sambil menikmati pemandangan.
Pasalnya pepohonan serta tanaman bunga sekitar sungai kerap mengundang kupu-kupu untuk bertengger sejenak dan menyajikan pemandangan sekitar sungai menjadi indah.
Sungai Buluh yang panjang menawarkan pemandangan paparan hutan hujan tropis dan topografi yang berbukit serta hijau.
Indahnya sungai yang membelah Taman Nasional Gunung Leuser ini. Tapi jangan terlalu ke tengah, berisiko hanyut!
Hal tersebut menjadikan Tangkahan sebagai tempat yang ideal untuk berwisata.
Hendra, pemandu wisata Tangkahan menuturkan Sungai Buluh dan Batang Serangan yang membelah hutan Taman Nasional Gunung Leuser ini juga menjadikan menyeberangi sungai adalah kegiatan wajib untuk menyusuri hutan TNGL.
"Untuk menuju kawasan ekowisata, kita harus menyeberangi sungai. Sungai Sei Buluh cukup deras arusnya, apalagi kalau musim hujan, sehingga harus menggunakan rakit," katanya.
Sungai Buluh merupakan tipe sungai khas hutan tropis, dilengkapi dengan beraneka ragam jenis tumbuhan aneka warna dan tebing bercorak di sepanjang sungai.
Indahnya sungai yang membelah Taman Nasional Gunung Leuser ini. Tapi jangan terlalu ke tengah, berisiko hanyut!
"Banyak kegiatan wisata yang dapat dinikmati di Tangkahan, baik petualangan atau hanya sekadar berenang dan trekking di hutan tropis," kata Hendra, pemandu wisata Tangkahan.
Untuk sampai di lokasi ini, dari Terminal Pinang Baris di kota Medan, Anda menggunakan bis Pembangunan Semesta langsung menuju Tangkahan, melewati Stabat. Perjalanan ke Tangkahan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3-4 jam dari kota Medan.