Lantaran terlalu curam, yang tidak terbiasa, kaki terasa bergetar karena otot-otot tegang dan capek. Jika tidak hati-hati, anda bisa tergelincir lalu terguling.

Setelah melewati medan yang paling berat, tiba di air terjun Laiwi. Capek dan kepenatan karena perjalanan jauh terbayar ketika mendapati alamnya yang indah.

Tebing batu tersusun rapi secara alami. Nuansa kehijauan terlihat pada dindingnya. Hijaunya tebing karena dipengaruhi lumut.

Musim kemarau seperti sekarang debit airnya berkurang. Sehingga air mengalir melintasi dinding tebing. Terlihat seperti stalaktit.

Di tempat itu, ada kolam pemandian. Meski tidak seberapa luasnya, namun bisa untuk berenang. Dalamnya setinggi dada orang dewasa. Airnya sejuk menyegarkan.

Tedy (12), warga desa Matawai Ama mengatakan, air terjun Laiwi banyak dikunjungi saat hari Sabtu dan Minggu.

"Saya sering antar pengunjung. Umumnya mereka datang dari Waingapu," ujar Tedy saat ditemui di lokasi air terjun Laiwi, Minggu siang.

Murid kelas 6 SD Inpres Laikondak ini mengatakan, saat ini debit air terjun Laiwi berkurang karena musim kemarau. Kalau musim hujan, debit airnya banyak.

Air terjun Laiwi merupakan air terjun tertinggi di Kabupaten Sumba Timur.

Alamnya yang indah membuat siapapun yang berkunjung pasti mengabadikannya.

Anda penasaran? Segeralah menggapai Laiwi. Tak cukup hanya dengan membayangkannya.