Teneghem Baung Tempoyak, Kuliner Lampung nan Lezat Berbahan Ikan Baung yang Langka dan Mahal
Mendengar jenis ikannya saja, siapa yang tak tergoda? Apalagi, ikan sungai ini relatif sulit didapatkan dan harganya relatif mahal.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Masih menyajikan kuliner berbahan ikan sungai, Rumah Makan Nuwo Seruit Holy juga menawarkan sajian Teneghem Baung Tempoyak.
Penganan berupa pepes ini menggunakan ikan baung sebagai bahan dasarnya.
Mendengar ikannya saja, siapa yang tak tergoda. Apalagi, ikan sungai ini relatif sulit didapatkan dan harganya relatif mahal.
Pepes tempoyak. (Tribun Lampung)
Tapi di RM Nuwo Seruit Holy di Jalan Diponegoro No 81 A (depan Asuransi Astra), Bandar Lampung ini, suguhan pepesnya hanya dibanderol Rp 25 ribu saja per porsinya.
"Untuk pengolahannya kami menggunakan potongan (tengah/buntut) ikan baung. Kira-kira standar besarannya dua ons per pepesnya. Sedangkan masaknya, kami menggunakan teknik memepes dan panggang," jelas Owner RM Nuwo Seruit Holy, Rozy Alfian.
"Kenapa setelah dipepes lalu dipanggang? Karena kami ingin menampilkan kesan pepes yang semi basah dan aroma segarnya lebih keluar," jelas dia.
"Untuk nyeruit, pepes ini cukup rekemonded. Pokoknya, pedas, gurih, dan asam khas tempoyaknya nyatu banget," sambungnya berpromosi.
Bagi penyuka pepes tempoyak, kata Rozy, kuliner satu ini sangat ditunggu-tunggu pengemarnya.
Apalagi selain menggunakan baung, di sini olahan pepesnya bisa menggunakan ikan patin sebagai bahan bakunya.
Harganya pun lebih miring yakni Rp 18 ribu per porsi.
Sama seperti menu sebelumnya, kuliner ini cocok disandingkan dengan nasi hangat, aneka sambal mentah, dan lalapan lengkap (mentah/rebus).
Bilapun ada tambahannya, cocok dengan ikan seluang goreng, tempe, tahu, dan sayur kangkung.
"Selain diolah pepes, baung bisa dipesan dengan olahan Uyah Asem, pindang, dan bakar," katanya.