Gereja Ayam, Tersembunyi di Puncak Bukit, Meski Kurang Terawat Tetap Ramai Dikunjungi Wisatawan
Menjulang tinggi di tengah hijaunya perbukitan di wilayah Magelang, berdiri bangunan dengan bentuk tidak lazim. Bangunan ini disebut Gereja Ayam.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Menjulang tinggi di tengah hijaunya perbukitan di wilayah Magelang, berdiri bangunan dengan bentuk tidak lazim.
Sebuah bangunan menyerupai bentuk ayam lengkap dengan kepala dan mulut yang terbuka serta ekor.
Gereja ini terletak di atas bukit. (Tribun Jogja/Hamim)
Oleh masyarakat setempat bangunan tersebut disebut sebagai Gereja Ayam.
Meskipun terkenal dengan gereja ayam, sejatinya bangunan tersebut berbentuk merpati.
"Bangunan ini dibangun oleh seorang yang berasal dari Lampung bernama Daniel Alamsjah. Sebelumnya dia mendapat pesan dari Tuhan untuk membangun sebuah rumah ibadah dengan bentuk burung merpati," ujar Sarmin penjaga bangunan.
Banyak orang berfikir bangunan tersebut adalah sebuah gereja.
Tetapi si pemilik menyatakan dia membangun sebuah rumah doa, tempat bagi semua orang yang percaya pada Tuhan.
Lebih lanjut Sarmin menceritakan, rumah doa tersebut mulai dibangun pada tahun 1991.
"Bagian kepalanya sendiri dibangun sekitar tahun 1995," jelas Sarmin.
Akses menuju Gereja Ayam. (Tribun Jogja/Hamim)
Bangunan yang berada di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang tersebut sebenarnya belum selesai sempurna karena keterbatasan dana serta pertentangan dari warga sekitar.
Saat ini kondisi bangunan dibiarkan tidak terawat.
Dinding-dinding bangunan yang sebagian di cat dan sebagian lainya tidak tersebut dibiarkan mengelupas.
Beberapa coretan di dinding dari orang yang tidak bertanggung jawab semakin mengotori bangunan tersebut.