Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasi Tiwul, Jangan Ndeso dan Buntil: Kuliner Tradisional Lezat yang Mulai Langka

Makanan tradisional berbahan sederhana yang dimasak ala rumahan tak kalah memikat lidah.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Nasi Tiwul, Jangan Ndeso dan Buntil: Kuliner Tradisional Lezat yang Mulai Langka
Kompas/Dwi Setianingsih
Nasi tiwul, jangan ndeso, tongseng sapi. 

Umumnya, jangan lombok ini menggunakan cabai keriting berwarna hijau.

Jangan lombok berupa sayur bersantan yang berbahan dasar potongan-potongan cabai hijau dipadukan dengan irisan cabai rawit, tempe, dan petai sebagai pelengkap.

Karena bahan utamanya berupa cabai hijau dan cabai rawit, jangan lombok ini pedas di lidah.

Jumlah cabai yang digunakan kadang tidak tanggung-tanggung.

Hampir sebanding dengan tempe yang juga menjadi bahan utama jangan ndeso.

Meski demikian, rasa pedas itu justru membuat jangan lombok makin nikmat.

Menurut Nanik, warga Wonogiri yang bekerja di Kantor Bupati Wonogiri, jangan lombok sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat Wonogiri sejak lama.

”Jangan lombok bisa dihidangkan setiap saat. Sekarang, sayur ini menjadi salah satu menu favorit dalam berbagai acara seperti pernikahan dan khitanan. Beberapa warung makan Wonogiri bahkan menjadikan sayur ndeso sebagai menu wajib,” kata Nanik.


Ayam panggang khas Klaten. (KOMPAS/DWI AS SETIANINGSIH)
 

Nasi tiwul dan jangan ndeso semakin lengkap disajikan dengan tongseng sapi khas Wonogiri yang bercita rasa manis-gurih-pedas.

Dagingnya dimasak hingga empuk.

Ayam panggang dan buntil

Di Klaten pun menu tradisional masih terus dicari orang.

Salah satu yang cukup populer adalah ayam panggang.

BERITA TERKAIT

Kisah tentang ayam panggang Klaten yang terkenal itu ada di buku karya Umar Kayam,Mangan Ora Mangan Kumpul (1995).

Di buku tersebut, dikisahkan Pak Joyoboyo yang biasa menjajakan ayam panggang melafalkan ayam panggang dengan penggeng eyem.

Sebelum diulurkan kepada pembeli, penggeng eyem dibungkus dengan daun pisang.

Bau gurih bercampur manisnya penggeng eyem selalu menerbitkan air liur.

Zaman dahulu, ayam panggang Klaten dijajakan berkeliling kota oleh penjualnya dengan menggunakan tenongan.

Namun, saat ini, penjual tenongan sudah tidak ada lagi.

Sebagai gantinya, ayam panggang disajikan sebagai menu utama di sejumlah rumah makan di Klaten.

Ayam panggang khas Klaten ini berwarna kecoklatan.

Biasanya dimasak utuh dari bahan baku berupa ayam kampung.

Kombinasi penggunaan santan dan gula merah menjadi kunci bagi cita rasa ayam panggang yang lezat.

Paduan rempah-rempah seperti ketumbar, merica, jintan, kemiri, kencur, jahe, kunyit, dan lengkuas menjadikan ayam panggang khas Klaten legit dan gurih.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas