Taman Wisata Cikembulan di Garut: Ada Macan Tutul, Harimau Sumatera, Buaya dan Unggas
Ada Taman Satwa Cikembulan di Garut yang asyik buat kenalkan anak-anak pada dunia binatang yang sudah langka. Apa saja?
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Tak perlu jauh-jauh jika ingin mengisi waktu liburan. Di Kabupaten Garut, terdapat sejumlah wisata yang bisa dikunjungi.
Seperti Situ Cangkuang, Situ Bagendit, kawasan Darajat atau berendam air panas di kawasan Cipanas.
Di antara pilihan wisata tersebut, Taman Satwa Cikembulan bisa menjadi pilihan alternatif.
Lokasinya pun tak terlalu jauh karena berada di Desa Cikembulan, Kecamatan Kadungora yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung.
Taman satwa atau kebun binatangnya Garut ini menawarkan wisata alam sambil melihat sejumlah satwa.
Harga tiket masuk ke Cikembulan juga sangat terjangkau yakni sebesar Rp 20 ribu.
Wisatawan bermain-main di sebuah kolam ikan di Taman Satwa Cikembulan di Garut, Jawa Barat.
Lokasi wisata tersebut sangat cocok jika membawa semua sanak keluarga.
Anak-anak akan sangat senang karena bisa melihat beberapa hewan mulai dari macan tutul, harimau sumatera, buaya, burung dan masih banyak lagi.
Wisatawan juga bisa ngabotram atau makan bersama di beberapa tempat yang telah disediakan pengelola.
Terdapat beberapa gazebo dan lahan terbuka lainnya yang bisa digunakan untuk ngabotram.
Jika bersama rombongan besar, wisatawan juga bisa menyewa sebuah aula terbuka untuk menggelar acara.
Tak perlu khawatir anak-anak akan bosan, karena juga terdapat fasilitas permainan anak. Dari yang gratis hingga membeli tiket.
Situasi Cikembulan sangat astri dan menenangkan. Ada dua lokasi gazebo yang berada di atas kolam ikan.
Saat menyantap makanan, wisatawan bisa sembari memberi makanan ke ratusan ikan.
Jangan khawatir jika tak membawa makanan dari rumah. Sejumlah pedagang pun menjajakan dagangan dengan harga yang murah meriah. Tak perlu takut isi kantong habis selama berwisata ke Cikembulan.
****
Taman Satwa Cikembulan berdiri sejak tahun 2009 dan diresmikan saat zaman Bupati Aceng Fikri.
Dulunya pemilik Cikembulan merupakan kolektor hewan dilindungi yang tak memiliki perizinan. Setelah sempat terjaring razia, pemilik Cikembulan memilih untuk menjadikannya taman satwa
Manajer Operasional Taman Satwa Cikembulan, Rudi Arifin, mengatakan sejumlah satwa dilindungi yang ada di Cikembulan sempat dibawa oleh pihak BKSDA.
Setelah diberi pemahaman, Rudi akhirnya memilih melengkapi perizinan. Ditambah ada dukungan dari Pemkab Garut untuk menjadikan Cikembulan sebagai taman satwa.
"Saya memang sudah suka hewan dari dulu. Cuma kalau dulu saya belum sadar karena kurang tahu. Saya tak menyangka jika Cikembulan bisa bertahan sampai sekarang," ujar Rudi di Taman Satwa Cikembulan, beberapa waktu lalu.
Taman Satwa Cikembulan seluas empat hektare kini menyimpan koleksi 567 satwa yang terdiri dari 114 spesies. Beberapa waktu lalu, jumlah satwa di Cikembulan telah bertambah setelah pasangan orangutan melahirkan satu ekor anak.
"Pas datang ke sini beli tiket sudah bisa lihat pasangan orangutan sama anaknya. Cuma di sini tidak saya simpan gajah, jerapah sama unta. Tapi sudah diwakili sama patungnya," kata Rudi sambil tertawa.
Meski sudah enam tahun berdiri, akses jalan ke Cikembulan masih sempit. Padahal potensi wisata Cikembulan sangat besar. Selain jalan yang sempit, lahan parkir Cikembulan juga kurang besar. Terutama untuk lahan parkir bus masih belum memadai. (Firman Wijaksana)