Menu Misterius di Gudang Rupa Food and Beverages, Kafenya Pecinta Seni di Bandar Lampung
Selain menikmati kelezatan kuliner, di sini pengunjung juga dimanjakan dengan karya-karya seni terbaik yang dihasilkan seniman Komunitas Gudang Rupa.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Kafe galery. Kata ini kiranya yang bisa mewakili konsep yang diusung Gudang Rupa Food and Beverages.
Tempat nongkrong yang belum genap sepekan beroperasi ini menawarkan kenyamanan sekaligus konsep baru yang mungkin belum banyak ditemui di tempat kuliner umumnya di Lampung.
![lampung kuliner](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kuliner-lampung_20151123_083527.jpg)
Gudang Rupa Food and Beverages. (Tribun Lampung/Heru)
Selain bisa menikmati kelezatan kuliner spesial di sini, mata pengunjung dimanjakan dengan karya-karya seni terbaik yang dihasilkan para seniman Komunitas Gudang Rupa.
Untuk konsep tempatnya dibuat sangat cozy dengan ruang outdoor yang dikemas layaknya taman nan nyaman.
Sedangkan indoornya menyerupai konsep industrial ala Eropa klasik.
Salah satu founder Gudang Rupa Food and Beverages, David mengungkapkan, keunikan yang ditawarkan tempat kulinernya lebih mengangkat tema edukasi seni kepada pengunjung.
Tujuan awalnya sebagai tempat atau pusat apresiasi teman-teman komunitas seni di Lampung atau bisa disebut warung aspirasi seni.
"Selain food and beverages, ke depannya kami akan mengembangkan konsep gallery dan marchandise shop di sini. Kami juga ingin menjadikan lokasi ini sebagai pusat workshop, seminar, dan ruang terbuka untuk aktivitas seni apapun," ungkap David.
![teriyaki chicken](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kuliner-lampung_20151123_083621.jpg)
Chicken grill teriyaki. (Tribun Lampung/Heru)
"Kami juga berharap tempat ini bisa jadi pusatnya anak-anak seni kumpul, apapun latar belakang seninya. Jadi selain makan, setidaknya tempat ini banyak memberi edukasi baru bagi pengunjung," sambungnya berharap.
Bicara kuliner, kata David, sejauh ini pihaknya masih menyediakan makanan dan minuman ala anak nongkrong.
Di antaranya, olahan chicken grill (teriyaki, berbeque, katsu), oyakodon, spaghetti all varian, nasi goreng, roti bakar, mi, dan lainnya.
Dia mengatakan, target pasar kulinernya adalah mahasiswa, pelaku seni, pecinta seni, dan masyarakat umum.
Sehingga untuk harganya relatif terjangkau di mana menu paling mahal hanya dibanderol Rp 20 ribu per porsinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.