Pengalaman Hiroki Nakajima, Eksekutif Toyota, Ditilang Polisi Lalu SIM yang Disodorkan Ditolak
Ini pengalaman 'big boss' pabrikan otomotif Toyota saat kena tilang tapi SIM yang disodorkan ditolak oleh polisi. Mengapa ditolak?
Penulis: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Bagaimana rasanya bila seorang warga negara asing yang tidak begitu paham peta jalanan Jakarta ditilang polisi?
Inilah cerita yang dituturkan Hiroki Nakajima seorang petinggi Toyota Motor Corporation (TMC) yang berbasis di Jepang.
Kesibukannya mengurus produksi hingga memantau pemasaran mobil-mobil produk Toyota yang beredar di Indonesia membuatnya harus sering mondar-mandir Tokyo - Jakarta.
Tak hanya itu, demi memahami selera pasar, Nakajima merasa perlu blusukan ke berbagai daerah.
Tapi sial, suatu ketika, karena tidak begitu paham peta jalan, ia pernah kena tilang saat menyusuri jalan tol Jakarta menuju Bogor.
Hiroki Nakajima saat peluncuran All New Kijang Innova di Jakarta, Senin (23/11/2015)
Tanpa sadar, mobil yang dia tumpangi bersama seorang eksekutif Toyota lainnya, keluar dari garis marka jalan.
Ia diberhentikan polisi yang langsung memintanya menunjukkan Surat Izin Mengemudi (SIM) alias driving license.
Tanpa berpikir panjang, Nakajima mengeluarkan SIM-nya.
Tapi SIM yang dia sodorkan ke polisi adalah SIM dari Jepang, karena dia notabene bukan Warga Negara Indonesia (WNI).
"Tapi ternyata ditolak. Ya sudah, saya patuhi saja prosedur polisi. Pasrah saja ditilang," curhat Hiroki Nakajima yang juga
Executive Chief Engineer Toyota Motor Corporation itu.
Nakajima bertutur seperti itu sebagai intermezo di sela acara peluncuran All New Kijang Innova di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (23/11/2015).
Terlalu banyak pertanyaan teknis soal produk baru Toyota itu membuatnya sedikit mengalihkan perhatian ke topik ringan lainnnya.
"Saya saja yang balik bertanya, apakah postur tubuh saya sudah ideal?" tanyanya.
Ketika dijawab 'sudah bagus dan ideal' oleh para wartawan, Nakajima langsung menyahut, "Naah, tulis juga itu! Postur Nakajima sudah ideal, hahahaa!" kelakarnya. (Agung BS)