Rumah di Bali Ini Koleksi Ribuan Wayang dan Topeng dari Seluruh Dunia, Masuknya Gratis!
“Sampai saat ini topeng dan wayang yang kami kumpulkan ada 1.300 topeng dan 5.700 wayang."
Editor: Malvyandie Haryadi
Setiap koleksi dilengkepi dengan narasi yang menejelaskan asal topeng dan wayang.
Pengunjung dapat mengetahui berbagai bentuk ekspresi, warna, anatomi, ukuran, dan ornamen penghias dari topeng.
Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma (RTWSD). (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Setiap topeng memiliki aura yang berbeda sesuai dengan apa yang menjadi lakonnya.
Bentuk dan mimik topeng setiap daerah menampilkan karakter yang tak sama.
“Topeng-topeng di Indonesia jika ditarikan itu terasa hidup. Seperti roh yang mempunyai jiwa. Yang marah akan kelihatan marah sekali, yang senyum nampak senyum sekali,” katanya.
Bagi Prayitno yang mencintai pertunjukan seni dan budaya, keberadaan topeng dan wayang memiliki filosofi yang sejalan, tetapi lebih banyak topeng.
Keduanya memiliki narasi, sosiologi atau bagaimana berhubungan dengan sesama manusia, dengan alam, dan Tuhan, serta budi pekerti atau tata cara berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, dan sebagainya.
“Topeng masih ada satu lagi, yaitu bahan. Kalau di wayang kulit ya buatnya dari kulit semua. Sedangkan di dalam topeng bahannya berbeda. Misal raja menggunakan bahan dari kayu apa atau patih dari kayu yang bagaimana, dan sebagainya,” jelas pria asal Lamongan itu.
Dikelola secara swadaya, RTWSD menjadi tempat wisata budaya alternatif yang ada di Bali.
Tidak hanya sebagai rumah dengan menunjukkan ribuan koleksi yang kaya akan nilai seni dan budaya, tetapi juga mengedukasi siapa saja yang berkunjung.
Bertandang ke RTWSD tidak dipunguti biaya.
Namun pengunjung bisa memberikan donasinya.
Jam operasional dimulai pada pukul 08.00-16.00 Wita dan buka setiap hari.
“Jika ada orang yang ingin berkunjung di luar jam itu dan pintu diketuk, selama tuan rumahnya masih ada, kami akan mempersilakan untuk masuk,” ungkapnya sembari tertawa.
Berbicara tentang keberadaan topeng dan wayang memang sangat lekat hubungannya dengan sejarah budaya Indonesia.