Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Adat Batak di Jerman jadi Museum dan Objek Wisata

Salah satunya rumah adat Batak yang sangat terkenal di Jerman, bernama Batakhaus

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Rumah Adat Batak di Jerman jadi Museum dan Objek Wisata
ideaonline.co.id
Rumah adat Batak yang sangat terkenal di Jerman, bernama Batakhaus terletak di Werpeloh, Jerman. 

TRIBUNNEWS.COM, WARPELOH - Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat luar biasa. Sudah banyak negara-negara di dunia mengagumi keanekaragaman kebudayaan di Indonesia.

Salah satunya rumah adat Batak yang sangat terkenal di Jerman, bernama Batakhaus terletak di Werpeloh, Jerman.

Di Jerman, rumah ini populer dengan nama Batakhaus, namun di Indonesia biasa disebut dengan nama Rumah Bolon.

Batakhaus sengaja dibangun di Warpeloh sejak 1978 atas inisiatif seorang pastor bernama Matthaus.

Sama seperti dengan Rumah Bolon di Indonesia, Batakhaus juga memilik bentuk persegi empat dan seperti rumah panggung.

Ya, bagian depan rumah - tepat terletak di tengah-tengah badan rumah terdapat tangga yang menjadi akses untuk masuk ke dalam rumah.

Sama seperti yang dibangun di Indonesia, rumah adat Batak eksis di Jerman ini juga ditopang oleh tiang-tiang penyangga.

Berita Rekomendasi

Uniknya, atap rumah berbentuk pelana kuda. Ornamen pada rumah pun merujuk ornamen yang sering digunakan oleh Suku Batak.

Rumah dibagi menjadi 3 zona, yaitu atas, tengah, dan bawah. Bagian atas untuk roh leluhur, bagian tengah untuk keluarga, dan bagian bawah untuk hewan peliharaan.

Material yang digunakan untuk membangun Batakhaus berasal dari bahan setempat seperti batu Hümmlinger, dinding dari kayu ek, dan ilalang untuk atap.

Walaupun begitu, Batakhaus ini pun sama dengan “nenek moyang”-nya di Indonesia.

Rumah yang satu ini memang bukan untuk rumah tinggal. Sekarang, rumah adat Batak eksis di Jerman dijadikan sebagai museum dan objek wisata setempat.

Indonesia pun patut berbangga hati ketika melihat budayanya go internasional.

Namun, jangan sampai kekayaan budaya Indonesia diambil oleh bangsa lain. (ideaonline.co.id/Rahadian Bagus Priambodo)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas