Kenapa Ya, Kawasan Wisata di Kabupaten Langkat Ini Dinamai Batu Menangis?
Mengapa ya, kawasan wisata di Kabupaten Langkat ini dinamai Batu Menangis?
Editor: Agung Budi Santoso
Tapi, hal itu sepadan. Karena anda akan menemui alam terbuka setelah turun dari tebing. Aliran sungai Batu Menangis yang jernih dan Batu Menangis itu sendiri.
Batu Menangis merupakan tebing setinggi 20 meter yang memiliki sumber mata ai di dua sisi batu sehingga mengairi batu seperti layaknya orang menangis.
Airnya jernih dan bisa diminum langsung karena turun dari sunber mata ai.
Lokasi ini cocok untuk pecinta alam karena untuk medan untuk menjangkaunya yang sulit. Tapi tidak cocok untuk rombongan keluarga apalagi untuk orang tua atau anak-anak.
Akses menuju tempat wisata ini cukup sukar untuk dicapai, memerlukan waktu sekitar kurang lebih 2 jam dari Kota Medan dan 30 menit tracking menuju aliran Kolam Abadi untuk hanyut menggunakan pelampung.
Wisatawan akan menemukan banyak pemandu yang menawarkan jasa memandu di tiap pos yang berada di beberapa titik kawasan Sei Bingei saat wisatawan memasuki daerah Namoukur Kecamatan Sei Bingei.
Pemandu akan mengantarkan wisatawan sampai ke tujuan, mulai dari memasuki pos penyimpanan barang berharga wisatawan, hingga menemani melewati tracking jungle dan memantau wisatawan saat menyelam dan berenang hingga menjaga barang-batang wisatasan saat di pemandian.
Keselamatan wisatawan benar-benar diutamakan sampai pulang dari pemandian.
Wisatawan cukup membayar Rp 40 ribu untuk jasa pemandu (ranger), pelampung, penyimpanan barang berharga dan lain-lain ke objek wisata Batu Menangis.
Belum diketahui, misteri yang membuat kawasan wisata ini dinamai 'Batu Menangis.'