Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kenapa Ya, Kawasan Wisata di Kabupaten Langkat Ini Dinamai Batu Menangis?

Mengapa ya, kawasan wisata di Kabupaten Langkat ini dinamai Batu Menangis?

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Kenapa Ya, Kawasan Wisata di Kabupaten Langkat Ini Dinamai Batu Menangis?
Foto-foto: Tribun Medan/ Silfa Humairah
Kawasan wisata Batu Menangis di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. 

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM - Serunya menuju objek wisata Batu Menangis, Desa Rumah Galoh, Langkat, dengan menyusuri Kolam Abadi dan Kolam Bening menggunakan pelampung.

Tiga jam menuju Batu Menangis, wisatawan dibawa merasakan sensasi mengapung di atas air sambil tiduran dan hanyut menuju aliran air paling bawah tanpa harus bersusah payah 2,5 setengah berjalan untuk sampai ke lokasi.

Yap, jika dari atas tebing atau hutan, waktu yang dihabiskan untuk sampai ke lokasi batu menangis adalah 2,5 jam dengan berjalan.

Tapi jika dengan hanyut mengikuti aliran air kolam Abadi, anda cukup tiduran sambil menghindar sesekali dari batu selama sekitar 1,5 jam.


Susah payah menuju lokasi kawasan wisata Batu Menangis di Kabupaten Langkat.

Jangan khawatir hanyut mengikuti aliran air di sini anda menggunakan pelampung dan di temani pemandu.

Kedalaman airnya juga hanya sekitar 2 meter paling dalam, dan beberapa area bahkan hanya sekitar sepinggang orang dewasa.

Berita Rekomendasi

Jadi siapkan adrenalin anda untuk menyusuri aliran sungai dengan mengapung atau hanyut dan siap-siap sesekali menendang batu untuk mengelak agar tidak terhempas.

Zainal Manik, pemandu objek wisata menuturkan ada dua rute untuk mencapai Batu Menangis, jika dari darat wisatawan harus melewati hampir 2,5 jam jalan menyusuri hutan, tebing hingga menyeberang sungai. Banyak rintangan, karena tebing curam dan licin jika hari sebelumnya hujan.

"Tapi jika dari bawah atau air, sekitar 2 jam tapi tinggal tiduran hanyut mengikuti arus menggunakan pelampung, karena arusnya tidak terlalu kencang dan kedalamannya juga hanya sekitar 2 meter. Kami pemandu, yang akan menarik dan menghentikan rombongan jika di depan ada arus kuat," katanya.

Menurutnya setelah puas menyusuri kolam, pertualangan belum berhenti sampai di situ karena untuk mencapai lokasi Batu Menangis, wisatawan harus menyeberangi sungai yang terputus karena pohon besar yang banyak tumbang di tengah kolam.

"Jadi ada area yang tidak bisa dilewati dengan hanyut di air karena aliran terputus. Di sana banyak pohon tumbang dan ranting tajam yang membahayakan sehingga kita harus naik ke tebing dan turun untuk menyeberang ke lokasi Batu Menangis," katanya.

Turun ke bawah tebing untuk mencapai Batu Menangis juga harus memiliki keberanian melewati kecuraman 90 derajat.

Hanya dengan bambu rakitan yang dibuat seperti tangga. Anda harus berpegangan kuat dan menginjakkan kaki di bambu yang kecil tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas