Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rasa dan Cara Penyajian Berbeda Dari Ayam Gantung

Pernah Anda mampir ke kedai ayam bakar yang penyajian ayamnya dengan cara digantung seperti ini? Ternyata itu mempengaruhi rasanya!

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Rasa dan Cara Penyajian Berbeda Dari Ayam Gantung
Foto-foto: Tribun Jogja/ Hamim Thohari
Kuliner ayam gantung, sajian dari Resto Ayam Gantung di Sleman, Yogyakarta. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Sebagai daerah yang menjadikan pariwisata sebagai sektor andalannya, beragam inovasi terkait pariwisata terus berkembang di Yogyakarta, tak terkecuali di bidang kuliner.

Di daerah Sleman, tepatnya di Jalan Solo Km 12,5 Kalasan, Sleman, Yogyakarta terdapat sebuah rumah makan yang menyajikan ayam secara unik, yakni Restoran Ayam Gantung.

Sesuai dengan namanya, restoran yang mulai beroperasi sejak akhir 2014 yang lalu menyajikan ayam kepada pelanggannya benar-benar dengan cara digantung.

Potongan ayam digantung di semacam keranjang layaknya keranjang air mineral. Pada bagian yang berfungsi sebagai pegangan, terdapat semacam pengait untuk menggantung ayam.


Nasi pecel Kediri

Sementara pada bagian dasar keranjang, aneka lalapan dan sambal siap menemani pengunjung mengalami sensasi menyantap ayam yang berbeda.

Menurut Hannie Said S, selaku Leader Ayam Gantung, proses penggantungan ayam tidak hanya karena alasan keunikan penyajian, cara tersebut juga dimaksudkan untuk meniriskan daging dari kandungan minyak akibat proses memasak.

Berita Rekomendasi

"Kami berani bilang bahwa kami adalah yang pertama menyajikan ayam dengan cara digantung seperti ini," jelasnya.

Sejak awal, Hannie ingin menyajikan olahan ayam yang unik dan berbeda dengan tempat makan lainnya. Untuk menu ayam, restoran ini menyajikan ayam goreng dan ayam bakar.

Tidak hanya unik, rasa dari kedua hidangan tersebut memang layak anda coba.

Meskipun menggunakan daging ayam kampung, tetapi dagingnya empuk karena dimasak dalam waktu lama menggunakan api kecil.

Penggunaan bumbu rempah dalam jumlah yang banyak dikatakan Hannie menghasilkan rasa yang benar-baner gurih dan meresap ke dalam daging.

"Untuk ayam bakar, kami menggunakan bumbu bakar madu, sehingga menciptakan perpaduan rasa yang pas antara gurih dan manis," jelasnya.

Selain ayam, Restoran yang setiap harinya buka dari pukul 09.00 pagi hingga 09.00 malam juga menyediakan bebek goreng dan bakar yang disajikan dengan cara digantung pula.

Tidak hanya itu, beragam pilihan menu lainnya dapat anda temukan di Restoran Ayam Gantung, dan beberapa diantaranya adalah mujair asap. Menu yang satu ini adalah kuliner baru di Yogyakarta.

Hannie Said bahkan mengatakan bahwa tempatnya ini lah yang pertama kali menjual menu ini di Yogyakarta.

Jika anda memesan menu ini anda akan mendapatkan satu ekor ikan mujair yang telah diasap dan diatasnya diberi sambal terasi yang komposisinya terdiri dari cabai rawit, terasi, bawang putih, dan jeruk limau.

Gurihnya daging mujair asap, berpadu pas dengan pedas segarnya sambal terasi.

"Untuk ikan mujair asapnya sendiri kami datangkan langsung dari Sidoharjo, karena di sini (Jogja) tidak ada yang memproduksinya," terang Hannie.

Varian menu lainnya yang juga layak dicoba adalah nasi pecel Kediri. Seperti kebanyakan pecel, menu ini berisikan nasi putih, beragam sayuran, bumbu pecel, irisan timun.


Es selasih strawberry dan es Lychee Kalasan.

Yang membedakannya dengan pecel lainnya adalah penggunaan lamtoro atau petai china dan kemangi di pecel ini.

"Selain itu kami juga tambahkan tahu balado dan peyek kacang agar rasanya lebih kaya dan mantap," tambah Hannie.

Meskipun tempat makan ini konsepnya adalah restoran, tetapi semua makanan harganya sangat terjangkau.

Untuk satu porsi ayam gantung goreng harganya hanya Rp. 17.500, sedang ayam bakar Rp. 19.500. Sedang nasi pecel kedirinya dapat anda nikmati dengan harga Rp.9 ribu, sedang mujair asap Rp.25 ribu.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas