Cikwo Resto: Sajikan Kuliner Lampung yang Langka, Ada Seruit hingga Taboh Iwa Tapa
Restoran ini bisa dikatakan pelopor dan menjadi satu-satunya restoran yang memiliki ragam penganan khas Lampung.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Apa yang anda cari saat mengisi waktu liburan di suatu daerah?
Apakah keindahan destinasi wisata yang aduhai, kuliner daerah yang lezat, atau justru seni budaya yang memesona.
Rasanya semua orang sepakat tiga hal tadi adalah poin utama yang wajib diburu saat berlibur.
Pandap, pepes khas Lampung. (Tribun Lampung/Okta Kusuma)
Terlepas apapun pilihan anda, namun jika anda berkunjung ke Provinsi Lampung ada satu tempat yang wajib anda kunjungi.
Tempat tersebut adalah sebuah restoran lokal bernama Cikwo Resto yang mengusung menu asli daerahyang dikemas dalam balutan nuansa budaya Lampung.
Restoran yang terletak di Jalan Nusa Indah 3, No 1, Pakis Kawat, Sumur Batu, Bandar Lampung ini bisa dikatakan pelopor dan menjadi satu-satunya restoran yang memiliki ragam penganan khas Lampung.
Sedikit bocoran, anda tidak mudah menemukan kuliner khas Lampung seperti saat anda berada di Yogyakarta atau daerah lain.
Alhasil, keberadaan Cikwo Resto menjadi referensi baik bagi anda untuk mengenal khazanah kuliner Lampung.
Sekaligus mengenal budaya dan seni yang dimiliki Lampung.
Hidangan seruit. (Tribun Lampung/Heru)
"Di restoran ini selain kita menawarkan kuliner khas Lampung, kami juga hadirkan penampilan musik cetik khas Lampung setiap satu minggu sekali, harinya memang berubah-rubah tetapi pasti dalam satu minggu ada satu kali penampilan," terang pemilik Cikwo Resto Isna Adiyanti.
Isna mengungkapkan, dengan dihadirkannya kesenian musik Lampung dan bentuk fisik dari cetik yang merupakan alat musik Lampung, akan menjadi sebuah informasi yang berharga bagi pengunjung.
"Jadi selain makan, pengunjung juga akan kenal. Oh ini toh alat musik Lampung," demikian ujarnya.
“Alhamdulillah resto kami dipercaya oleh Dinas Pariwisata Lampung untuk mengembangkan kebudayaan kesenian Lampung musik Cetik. Dukungan ini akan kami jadikan amanah yang akan kami jaga dalam melestarikan budaya Lampung, khususnya dari sisi masakan khasnya,” kata Isna Adi Anti
Sementara untuk varian menu, setidaknya tidak kurang dari puluhan menu khas Lampung seperti seruit, pindang, gulai taboh iwa dan juga kopi jelly tersedia di resto ini
"Kita juga meluncurkan dua menu baru yaitu Pekhos Masin Iwa Jabung dan olahan ikan tenggiri dari Krui yang dinamakan Taboh Iwa Tapa tadi. Selanjutnya ada juga serbat kweni dan beberapa varian kopi dari Lampung Barat," imbuhnya.
Taboh Iwa Tapa sendiri adalah olahan dari jenis ikan nila utuh yang di asap, atau masyarakat lebih mengenalnya dengan ikan asap.
Untuk ukuran ikannya, setiap porsinya sengaja dipilah minimal seberat dua ons besarnya.
"Secara teknis, ikan nila diasap selama 24 jam, atau sesuai dengan sebutannya dalam bahasa Lampung iwa tapa semalam. Adapun istilah taboh (gurih), berasal dari paduan sayuran kepayang (kluwek) dan kuah santan sebagai campuran kuahnya," jelas Isna.
Untuk mempercantik tampilan kuliner ini, si empu rumah makan sengaja memberikan topping berupa potongan tomat dan daun kemangi di bagian permukaannya.
Adapun cita rasanya, identik gurih pedas dengan aroma wangi ikan asap yang menggugah selera makan.
Jadi, bagi masyarakat yang ingin menikmati kuliner dengan citarasa otentik Lampung bisa langsung mengunjungi restonya tanpa harus menunggu acara tradisional atau pulang ke kampung yang jauh.
Tambahan pula, Isna sangat terbuka bila ada masyarakat yang hendak berbagi resep warisan asli Lampung yang mungkin belum tereksplorasi dan dikenal oleh masyarakat luas.
Mengusung tagline "Singgah Pay, Cecas Pay, Pasti Ketagehan" tempat kuliner asli Lampung Pesisir ini dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung kenyamanan konsumen.
Mulai ruang ber-AC, musala, free wifi, dan menyediakan pilihan snack atau oleh-oleh khas Lampung. untuk informasi jelasnya, bisa menghubungi 0812-7327-6777.