Singgah ke Gerobak Penjaja Kopi Tarik di Jalan Kramat Raya, Jakarta, Segelas Hanya Rp 6 Ribu!
Harga yang ditawarkan terbilang murah, bila dibandingkan harga kopi sejenis yang umumnya dibandrol hingga belasan ribu.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di persimpangan Jalan Kramat Baru I dan Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat yang gelap, terdapat sebuah gerobak terang, terbuat dari alumunium.
Yang mencolok dari gerobak tersebut adalah adanya tiga buah teko besar berwarna perak.
![kopi kopi](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kopi-aceh_20151109_145545.jpg)
Ilustrasi: Festival Kopi Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Bagi pencinta kopi, dari kejauhan pun sudah bisa dikenali, bahwa teko tersebut adalah teko yang umumnya ditemui di warung Kopi di kawasan Aceh, Pontianak, maupun warung kopi di tanah Sulawesi Selatan.
Teko tersebut berbentuk menyerupai tabung dengan bagian bawahnya yang lebih besar.
Corong dari teko itu memanjang dari bagian bawah teko, hingga sejajar dengan bagian atasnya.
Gerobak di persimpangan itu adalah gerobak penjaja kopi dengan merek Gamelan.
Lokasinya ada di trotoar jalan Kramat Raya, tepat di depan gedung Pertamina.
Para pengendara yang melintas jalan Kramat Raya seharusnya tidak sulit mengenali gerobak tersebut.
Adalah kopi Arabica dari Flores, yang dijajakan dengan teknik penyajian kopi tubruk, maupun kopi tarik.
Harga yang ditawarkan tergolong sangat terjangkau, yakni Rp 6000.
Angka tersebut terbilang murah, bila dibandingkan harga kopi sejenis yang umumnya dibandrol hingga belasan ribu.
Kopi yang disajikan pun tidak sedikit.
Kopi tarik seharga Rp.6000 itu ditampung di gelas besar, gelas yang biasa digunakan di warung Tegal (Warteg) untuk menyajikan es teh manis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.