Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dilihat Dari Jauh, Pulau di Perairan Sibolga Ini Seperti Terbakar, Makanya Dinamai Pulau Bakar

Dilihat dari kejauhan, pulau di perairan Sibolga ini seperti sedang terbakar. Makanya dinamai Pulau Bakar.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Dilihat Dari Jauh, Pulau di Perairan Sibolga Ini Seperti Terbakar, Makanya Dinamai Pulau Bakar
Tribun Medan/ Silfa Humairah
Pulau Bakar yang memesona pantainya. Tapi dari kejauhan, pulau ini seperti sedang terbakar. 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM,MEDAN - Dari kejauhan pulau Bakar yang berada di gugusan pulau perairan Sibolga dan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara ini tampak seperti sedang terbakar.

Teriknya matahari tepat di bawah pulau Bakar membuat penduduk sekitar memberi nama pulau yang memiliki area pasir yang cukup luas ini dengan pulau Bakar. Pulau Bakar adalah salah satu pulau.

Padahal saat berada di pulau itu sendiri, terik panas tidak seperti kelihatannya. Bahkan banyak area teduh karena dirindangi banyak pohon kelapa.


Pulau Bakar yang memesona pantainya. Tapi dari kejauhan, pulau ini seperti sedang terbakar.

Pohon kelapa berbaris panjang melintasi pinggiran pantai, sehingga pengunjung yang menyinggahi pulau tersebut dibuat tak kuat iman untuk tidak mengambil buah kelapa mudanya untuk diminum langsung.

Tidak sedikit pula pengunjung yang menyusuri pulau untuk mencari kelapa yang jatuh atau menjolok buah kelapa dengan batang kayu.

Buah kelapa di pulau Bakar terbilang paling subur dibanding pulau lainnya, karena beberapa pulau di sana bahkan ada yang tidak ditumbuhi satu pun pohon kelapa.

Berita Rekomendasi

Beberapa pulau, memiliki postur tanah berbeda-beda, malah tidak sedikit pulau berbentuk bongkahan batu raksasa membentuk tebing dan tidak memiliki area pasir.

Oleh sebab itu, ada pulau yang bisa disinggahi, adapula pulau yang hanya bisa dilihat sedari lewat. Pulau Bakar satu diantara pulau di sekitar kepulauan Mursala, yang bisa disinggahi dan cocok untuk area seperti berkemah, kegiatan bakar-bakar seafood, atau menggelar games untuk rombongan trip .

Satu lagi alasan nama pemberian nama pulau Bakar ternyata karena ada makam di sana, yang konon katanya merupakan milik Syeikh Bakar. Belia adalah ulama yang dahulu tinggal di pulau ini.

Jadi wisatawan yang datang pun sudah diwanti tidak melakukan perbuatan atau mengucapkan hal yang kotor selama di sana.

Pemandu Trip Wisata Jelajah Sumut yang kerap membawa trip wisata ke sekitar kepulauan Mursala, menuturkan, makam tersebut sudah ada sejak lama, tanpa diketahui pasti usia keberadaanya. Tapi diyakini penduduk merupakan makam Syeikh Bakar, penghuni pertama pulau tersebut, yang kemudian dikaitkan pula dengan kondisi pulau yang dulunya dari kejauhan terlihat seperti mengeluarkan api sehingga membuat pulau tampak seperti terbakar.

“Ada yang bilang karena pulau dulunya tampak mengeluarkan api dan seperti sedang terbakar. Tapi belakangan, banyak yang menyadari mungkin karena sangkin teriknya dari jauh jadi membuat seperti tampak terbakar. Ada juga yang mengkaitkan karena ada makam Syeikh Bakar. Yang pasti, saat berada di pulau tidak berpenduduk ini, wisatawan bisa bersantai untuk makan dan berfoto ria karena area pasirnya cukup lembut,” katanya.


Wisatawan di Pulau Bakar.

Belum lagi pemandangan laut menuju pulau atau sekitaran pulau banyak rumah terapung nelayan untuk menjaring ikan di waktu malam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas