Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Air Terjun Pulau Mursala, Selain Punya Banyak Keunikan, Tempat Ini Juga Punya Kisah yang Melegenda

Air terjun Pulau Mursala yang berada di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara ini memiliki banyak keunikan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Air Terjun Pulau Mursala, Selain Punya Banyak Keunikan, Tempat Ini Juga Punya Kisah yang Melegenda
Tribun Medan/Silfa Humairah
Air terjun Pulau Mursala. 

Volume air terjun akan lebih besar lagi pada musim penghujan.

Untuk anda yang hanya ingin merekam keindahan air terjun itu, kamu bisa menyaksikannya dengan menyewa kapal.

Tapi jangan buru-buru melompat karena kedalaman air di bawah air terjun mencapai 4 meter, belum lagi jika ombak sedang kencang, biaa terbawa ke tengah laut.

Menurut Aman, awak kapal, biasanya pengunjung hanya bisa lihat air terjun dari jarak dekat, tapi tetap di atas kapal.

"Bagi yang mau nyebur, kita pastikan dulu bisa renang, itupun tetap pakai pelampung. Biasanya yang maksa nyebur itu kalangan anak muda atau traveller dari luar kota, karena sayang tak nyemplung udah jauh-jauh dan mahal-mahal ke sini," katanya.

Di balik pesonanya, ternyata air terjun Pulau Mursala ini juga memiliki legenda tersendiri yang berkembang di masyarakat sekitar.

Konon, kata Aman, awak kapal, air terjun ini merupakan tempat bermain seorang putri cantik bernama Putri Runduk.

BERITA TERKAIT

Putri Runduk memiliki kolam tempat mandi di atas air terjun dari mana air terjun ini mengalir.

Cerita Putri Runduk memang menjadi cerita terkenal yang masih dipertentangkan kefaktaannya.

Menurut cerita, Putri Runduk adalah permaisuri Raja Jayadana yang memerintah Kota Kerajaan Barus Raya, sebuah kerajaan Islam di wilayah Sumatera Utara pada abad ke-7 M.

Putri Runduk memiliki paras yang cantik rupawan sehingga termahsyur sampai ke luar kerajaan.

Putri Runduk bisa sampai di Pulau Mursala karena melarikan diri dari negerinya yang sudah porak poranda akibat diserang dan dikuasai oleh Raja Sanjaya, kemudian direbut oleh Raja Janggi.

Suaminya terbunuh dan Putri Runduk tidak mau dinikahi oleh Raja Sanjaya, di antaranya karena perbedaan agama (Putri Runduk beragama Islam sedang Raja Sanjaya beragama Hindu).

Dikisahkan pula bahwa sang Putri menceburkan diri ke laut sekitar pulau Mursala saat dikejar Raja Janggi, lalu hilang.

Untuk menuju Sibolga, saat ini sudah tersedia penerbangan komersial dari Medan, bandara Kualanamu.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas