Nuansa Beda Semarak Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Aceh, Digelar Tiga Bulan
Mari merasakan nuansa berbeda perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh yang digelar hingga tiga bulan.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Sebagai daerah berjuluk ‘Serambi Mekkah’, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh berlangsung semarak.
Gempita peringatan kelahiran sang nabi yang jatuh pada 12 Rabiul Awal kalender hijriah berlangsung hingga 3 bulan 10 hari.
Di Aceh, peringatan maulid akbar dihelat di tiap kabupaten/kota dan digelar secara bergiliran di tiap desa.
Pasalnya peringatan tersebut tak ketinggalan mengundang warga desa tetangga untuk memeriahkan acara.
Sehingga diatur sedemikian rupa agar pelaksanaannya tidak berbenturan.
Kuliner untuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh Besar.
Lazimnya diiringi dengan zikir dan ceramah islamiyah yang mendatangkan grub zikir dan penceramah kesohor.
Wujud sukacita umat muslim memperingati kelahiran sang nabi.
Pemandangan tersebut terekam oleh Tribun Travel yang menghadiri perhelatan maulid di Desa Lamcot Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar.
Kenduri maulid oleh warga berlangsung pada 12 rabiul awal 1437 H atau 24 Desember 2015 lalu.
Warga berduyun-duyun datang ke masjid atau langgar untuk membawa nasi kenduri lengkap dengan lauk pauknya.
Uniknya nasi dibungkus dalam daun pisang berbentuk kerucut atau yang dalam bahasa lokal disebut bu kulah.
Seterusnya nasi beserta lauk pauknya dimasukkan ke dalam perlengkapan yang lazim digunakan pada upacara adat (idang).
Semburat warna warni khas Aceh yaitu kuning, merah, hijau menyembul pada kain penutup hidangan.
Selain peringatan saban 12 rabiul awal, penduduk setempat khususnya warga yang berdiam
di Kabupaten Aceh Besar dan Banda Aceh juga mengadakan kenduri kuah kari (kuah belangong) yang dibagi-bagikan kepada setiap rumah warga dan tetamu yang diundang.
“Kenduri kuah kari berasal dari kita untuk kita. Hari ini kami memasak 24 wajan kuah kari dengan memakai daging sapi, kerbau, dan kambing,” terang wakil ketua peringatan maulid Desa Lamcot, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Syibran Malisi.
Persiapan dilakukan sejak malam hari dimulai dengan penyembelihan dan paginya dilanjutkan dengan memasak untuk dibagi-bagikan kepada warga yang datang menukarkan kupon dengan membawa baskom sendiri.
Siangnya dilanjutkan dengan zikir hingga sore hari.
Peringatan maulid ditutup malam harinya dengan ceramah islamiyah tentang napak tilas kelahiran Nabi Muhammad Saw oleh Tgk H Abdul Wahid (Tgk Wahed) dari Tualang Cut, Kabupaten Aceh Timur.
Peringatan maulid berupa kenduri kuah kari khas Aceh Besar yang dihelat di Masjid Ath-Thaahirah desa setempat, Rabu (13/1/2016) terasa istimewa dengan kehadiran qari internasional, Takdir Feriza yang melantunkan ayat suci Al quran.
Jika anda bertandang ke Aceh dalam rentang waktu Bulan Rabiul Awal, Rabiul Akhir, dan Jumadil Awal, hingga 10 Jumadil Akhir Hijriah, maka anda akan mendapati desa-desa di seluruh penjuru Aceh merayakan maulid secara berantai.
Demikianlah sukacita warga muslim yang berdiam di daerah berjuluk Serambi Mekkah merayakan hari kelahiran sang nabi.