Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Enam Kuliner Paling Sedap Khas Imlek yang Layak Anda Incar

Inilah enam kuliner sedap khas Imlek yang layak Anda incar.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Enam Kuliner Paling Sedap Khas Imlek yang Layak Anda Incar
Instagram
Jiaozi, salah satu kuliner sedap khas Imlek. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebentar lagi Imlek. Segala hal pun mulai disiapkan, termasuk makanan khas Imlek.

Meski rumah sudah tertata rapih dan angpao sudah disiapkan, perayaan Imlek masih terasa kurang jika makanan khas Imlek tidak tersaji lengkap.

Siu mie, jiaozi, kue keranjang, yusheng, ikan bandeng, dan manisan segi delapan, harus lengkap tersedia.

Siu mie

Sebenarnya mi goreng biasa, hanya saja isiannya sangat lengkap. Biasa disajikan untuk santap malam menjelang tahun baru Imlek dengan ditemani arak sebagai minumannya, siu mie merupakan simbol panjang umur.

Konon bagi siapa yang menyantapnya, selain akan mendapat umur yang panjang, juga akan mendapat kebahagiaan serta limpahan rejeki. Sebelum makan siu mie, ucapkanlah doa dan harapan untuk tahun yang baru.

 

A photo posted by Cutefood (@cutefoodgram) on

Jiaozi

Berita Rekomendasi

Adalah makanan dari daging yang dibungkus kulit pangsit dan dimasak dalam air. Umumnya sebelum pukul 12 malam tahun baru Imlek, setiap keluarga telah selesai membungkus semua pangsit, tinggal menunggu waktu memasak dan memakannya (jiaozi biasa dimasak dan dimakan antara pukul 11 malam hingga pukul 1 dini hari).

Kenapa harus malam? Karena waktu-waktu itu merupakan waktu pergantian dari tahun yang lama ke tahun yang baru. Makan jiaozi mengandung arti “melepas tahun lama dan menyongsong tahun baru”.

Kue keranjang

Kue keranjang memiliki nama asli Nian Gao atau Ni-Kwe. Nian berarti tahun dan Gao berarti kue. Tapi, Gao juga terdengar seperti kata tinggi.

Makanya, kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Tingginya tingkat kue keranjang menandakan kemakmuran si pemilik rumah.

Biasanya, kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya. Ini merupakan simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok.

 

A photo posted by edosasmita (@sasmitaedo) on

Yusheng

Hidangan khas Imlek lainnya adalah Yee Sang atau Yusheng, yaitu salad ikan segar. Ini bukan sembarang salad, karena memiliki 17 bahan yang dipadukan menjadi satu. Tujuan memakan Yee Sang adalah kebersamaan, itu sebabnya satu piring bisa disantap 8 – 12 orang.

Yee Sang merupakan hidangan pembuka khusus untuk tahun baru Imlek. Yee Sang biasa dimakan pada Renri (hari ke-7 bulan pertama kalender Imlek). Kenapa? Soalnya berdasarkan urutan penciptaan dalam mitologi penciptaan Nu Wa, hari penciptaan manusia jatuh pada hari ketujuh setelah Imlek.

 

A photo posted by Doris Goh (@dorisgoz) on

Ikan Bandeng

Ikan merupakan simbol rezeki bagi orang Tionghoa. Kata ikan dalam logat atau pelafalan bahasa Mandarin sama dengan kata Yu, yang berarti rezeki. Kenapa harus ikan bandeng?

Lebih karena tradisi saja. Tradisi yang bermula dari cerita tentang ikan bandeng yang berduri banyak, yang digambarkan sebagai rumitnya kehidupan.

Ikan bandeng khusus untuk Imlek biasanya berukuran besar, berbobot sekitar 3 kilogram.

Bagi orang Tionghoa, ikan bandeng besar dipandang sebagai simbol kemakmuran dan rezeki yang berlimpah.

 

A photo posted by Meity Widjaja (@meitywidjaja) on

Manisan Segi Delapan

Hidangan khas Imlek terakhir adalah tray of togetherness atau prosperity box yang berbentuk bundar atau segi delapan.

Kotak ini berisi manisan, buah yang diawetkan, biji-bijian, dan kacang. Setiap makanan di dalam kotak tersebut memiliki makna simbolis.

Misalnya: manisan melon simbol perkembangan dan kesehatan, biji teratai simbol kesuburan, jeruk kumquat simbol emas dan kemakmuran, kacang tanah simbol panjang umur, lalu semangka merah simbol kebahagiaan dan kejujuran.

Semua makanan ini harus dihabiskan selama periode dua minggu di awal tahun baru Imlek.

 

A photo posted by Chubbyshop (@chubbyshop.snack) on

Sumber: Sajian Sedap
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas