Belajar Dari Gadis Muda yang Luka Bakar Setelah Pesan Minuman Panas di Pesawat
Hati-hati saat memesan makanan atau minuman panas di dalam pesawat terbang. Belajar dari pengalaman luka bakar gadis ini.
Editor: Agung Budi Santoso
Untuk menghindari hal-hal tersebut, ada baiknya Anda pikir ulang jika ingin memesan minuman panas. Jika ingin memesan, pastikan hal-hal berikut:
Mintalah minuman dengan "suhu" hangat.
Jadi mintalah awak kabin menyiapkan minuman bukan dengan air mendidih melainkan air mendidih yang sudah dicampur air dengan suhu ruangan.
Sehingga saat di tangan Anda, minuman tersebut di kondisi hangat, bukan panas. Memang kopi terkadang tak nikmat jika diminum dalam kondisi tidak panas. Namun itu lebih baik daripada Anda beresiko terkena air panas.
Pastikan ada tutupnya.
Jika memang pilihan Anda adalah minuman panas. Pastikan menggunakan wadah minuman bertutup. Namun, bukan berarti minuman tersebut menggunakan air mendidih. Pastikan suhu air yang digunakan tidak terlalu panas.
Lalu pastikan tutup wadah minuman tersebut dalam keadaan benar-benar terpasang sebelum Anda memegangnya.
Taruh di meja.
Jangan berlama-lama memegang cangkir atau wadah minuman. Setelah menerima minuman dari awak kabin, langsung letakan di meja.
Jika si kecil yang memesan.
Jika memang minuman tersebut untuk anak Anda yang masih kecil, jangan biarkan anak Anda yang memegangnya. Lalu letakan di meja Anda, bukan anak Anda. Juga, sebaiknya pastikan yang dipesan adalah minuman hangat bukan panas.
Habiskan minuman.
Turbelensi yang membuat pesawat terguncang harus selalu diwaspadai. Oleh karena itu, penumpang biasanya dianjurkan untuk selalu mengenakan sabuk pengaman dan meja dalam keadaan terlipat.
Jadi tak perlu berlama-lama membiarkan minuman tersebut di meja ataupun dipegang. Habiskan saja minuman tersebut.
Tidak hanya minuman.
Berhati-hatilah pada berbagai makanan panas, tidak hanya minuman panas. Terutama yang mengandung cairan panas seperti sup. (M. Irzal)