Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Provinsi di Pulau Sumatera Ini Ternyata "Rumah" bagi Berbagai Tanaman Langka

Menurut Sofi, banyaknya wisatawan asing yang ingin melihat bunga bangkai dan raflesia di Kebun Raya Bogor terkadang kurang terpuaskan hasratnya.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Provinsi di Pulau Sumatera Ini Ternyata
Nina Susilo/Kompas
Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) mekar di Auckland, Selandia Baru, Rabu (17/6/2015). Ribuan pengunjung mengantre untuk melihat dan berfoto dengan bunga asal Indonesia ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Banyak tumbuhan-tumbuhan langka di Indonesia yang berasal dari Pulau Sumatera, khususnya hutan di daerah Bengkulu.

Di antaranya bunga bangkai dan raflesia arnoldii yang susah payah dikembangkan di berbagai Kebun Raya di Jawa, nyatanya dapat mudah tumbuh di kebun-kebun warga warga Bengkulu.

Banyak turis asing yang penasaran dengan tempat asal bunga-bunga langka tersebut.

bangkai

Seperti yang dikatakan peneliti khusus bunga raflesia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sofi Mursidawati, saat dijumpai KompasTravel di Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor, Rabu (4/2/2016).

“Setiap kita pameran, festival-festival bunga yang kita ikuti di luar maupun dalam negeri selalu mempromosikan daerah asal tanaman-tanaman tersebut, salah satunya Bengkulu,” ujar Sofi, yang baru selesai menjabat sebagai Humas Kebun Raya Bogor.

Kebun Raya Bogor memiliki koleksi sekitar 10 jenis bunga bangkai dan satu jenis bunga raflesia, yaitu raflesia padma.

BERITA TERKAIT

Meski begitu masih ada jenis-jenis lain yang belum bisa dimiliki, karena kondisi alamnya yang berbeda dari daerah asalnya yaitu Bengkulu.

Salah satunya bunga raflesia arnoldii, yang sejak zaman penjajahan Belanda belum berhasil dikembangbiakan di Kebun Raya Bogor.

Menurut Sofi, banyaknya wisatawan asing yang ingin melihat bunga bangkai dan raflesia di Kebun Raya Bogor terkadang kurang terpuaskan hasratnya.

Beberapa penyebabnya ialah waktunya tidak sedang mekar,.

Sedangkan di Kebun Raya Bogor sendiri membutuhkan waktu relatif lama dan tidak menentu, berbeda dengan di habitat aslinya.

Lalu ukurannya yang biasanya lebih kecil dari yang di habitat aslinya, karena sistem penyesuaian dengan alam oleh tanaman sendiri.

Juga ingin melihat jenis yang belum ada di Kebun Raya, seperti raflesia arnoldii.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas