Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bukit Telang, Tawarkan Pemandangan Hijau bak Negeri Teletubbies, yang Hobi Selfie Dijamin Puas

Bukit hijau yang pemandangannya bak hamparan karpet hijau di negeri Teletubbies itu terletak di Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut, Kalimantan Selatan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bukit Telang, Tawarkan Pemandangan Hijau bak Negeri Teletubbies, yang Hobi Selfie Dijamin Puas
Banjarmasin Post/Kaspul Anwar.
Pemandangan di Bukit Telang, Kalimantan Selatan. 

Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Yayu Fathilal

TRIBUNNEWS.COM, PELAIHARI - Bukit Telang, belakangan ini sangat popular di kalangan anak muda Kalimantan Selatan.

Bukit hijau yang pemandangannya bak hamparan karpet hijau di negeri Teletubbies itu terletak di Desa Sungai Jelai, Kota Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut, Kalimantan Selatan.



Bukit berketinggian 224 mdpl ini belum banyak dikunjungi wisatawan.

Tak heran jika kemudian alamnya masih asri dan segar.

Namun jangan disangka mendakinya mudah.

Treknya susah karena lerengnya memiliki banyak tanjakan yang curam dan licin, apalagi jika tanahnya baru saja diguyur hujan.

Pada Minggu (7/2/2016), belasan karyawan Banjarmasin Post, termasuk beberapa orang dari redaksi mencoba menjajal nyali mendaki bukit ini.

Berangkat dari kantor Redaksi Banjarmasin Post di Banjarmasin pukul 04.00 Wita, perjalanan ke sana ditempuh sekitar 2,5 jam.

Sebenarnya hanya sekitar 1,5 jam jika perjalanan subuh karena lalu lintas sepi dan lancar, namun kami sempat singgah-singgah dulu dan tersesat sehingga waktu tempuhnya lebih lama.

bukit
Banjarmasin Post/Kaspul Anwar.

Jalan ke sana, saat memasuki wilayah dekat bukit itu, tak banyak rumah penduduk.

Jalannya sebagian beraspal, kemudian sekitar beberapa kilometer menjelang kaki Bukit Telang, jalannya rusak parah.

Becek sekali, licin dan di tepinya dipenuhi perkebunan sawit, kebun jagung, karet dan hutan lebat.

Dari sini benar-benar tak ada rumah penduduk.

Kalaupun ada hanya beberapa buah dan ada juga yang jauh-jauh, hanya tampak sedikit pendar cahaya lampu dari rumah-rumah tersebut.

Tak tampak ada rumah ibadah seperti masjid atau musala.

Bahkan azan subuh pun tak terdengar.

Bagi Anda yang muslim, jika melakukan perjalanan kemari di subuh hari seperti ini, sebaiknya membawa peralatan salat atau minimal berbusana yang menutup aurat dan salat subuhnya bisa dilakukan di dalam mobil sambil duduk agar lebih praktis.

bukit telang
Pemandangan di Bukit Telang. (Banjarmasin Post/Yayu)

Untuk berwudhu bisa digantikan dengan tayamum karena di sana tak ada air.

Sebab, sungguh tak memungkinkan untuk berhenti sejenak kemudian salat di alam terbuka mengingat kondisi sekitarnya sangat gelap dan tampak sangat berbahaya karena di tengah hutan.

Saat itu, suasana masih gelap sekali.

Saat di perjalanan kami bertemu anjing-anjing liar yang tampak galak bahkan sempat mengejar-ngejar mobil yang kami tumpangi.

Saking sepinya, kami sempat tersesat.

Jika ke sana, harus membawa orang yang benar-benar faham rutenya apalagi jika kondisi gelap seperti itu.

Benar-benar tak ada cahaya sama sekali kecuali lampu mobil kami.

telang
Karyawan Banjarmasin Post berfoto di Bukit Telang. (Banjarmasin Post/Kaspul Anwar)


Tiba di sana sekitar pukul 06.20 Wita, langit masih gelap.

Matahari belum muncul di ufuk timur dan udara segar pun terasa.

Ada pondok kecil, satu warung kelontongan yang menjual makanan ringan dan minuman dan sebentuk kecil gerbang dari kayu untuk menyambut wisatawan yang datang serta beberapa sepeda motor yang sedang parkir.

Ternyata ada beberapa anak muda yang berkendaraan ke sana untuk mendaki bukit itu juga.

Treknya pendakiannya, awalnya landai dan melewati sungai-sungai kecil yang airnya jernih dan segar.

Setelah beberapa puluh meter, jalur pendakian mulai curam.

Jalurnya berundak-undak, ada yang curam, ada yang sedikit landai, namun lebih banyak curamnya.

Tanahnya pun ada yang becek dan licin ada juga yang kering.

Pendakiannya sangat menguras tenaga, apalagi bagi yang belum terbiasa.

Kami mendaki selama satu jam, mulai pukul 06.20 Wita hingga 07.20 Wita.

Sembari mendaki, sambil menikmati pemandangan alam perbukitan di Kota Pelaihari yang mengelilingi Bukit Telang dan indahnya panorama matahari terbit yang mulai mencuat dari ufuk timur sekitar pukul 06.30 Wita.

Sesekali terdengar suara kicauan burung dari kejauhan menyambut pagi yang cerah.

Tiba di puncak bukit sekitar pukul 07.20 Wita, sinar matahari sudah terang.

Cuacanya cerah dengan awan putih yang berarak-arak dan birunya langit memayungi hamparan perbukitan itu.

Dari puncaknya, tampak pemandangan perbukitan lainnya yang menghijau.

Kami beristirahat sejenak di puncaknya sambal menikmati sarapan berupa nasi kuning dan air mineral sembari dibelai segarnya angin pagi.

Pemandangan matahari terbit di sini juga indah.

Jika ingin menikmatinya, Anda harus mendaki mulai pukul 05.30 Wita.

Anda akan menyaksikan awan-awan bak kabut tebal menyelimuti bukit.

Fotografer BPost, Kaspul Anwar saat survei lokasi beberapa hari lalu sempat mendokumentasikan pemandangan indah itu dalam bentuk video dan foto.

Usai sarapan dan berfoto-foto, kami mulai turun sekitar pukul 08.30 Wita.

Saat turun terasa lebih cepat walaupun menguras tenaga juga karena harus sangat berhati-hati saat menginjak tanah yang becek dan curam.

Waktu turun hanya 30 menit, sampai di bawah pukul 09.00 Wita.

Setelah beristirahat sebentar di warung kelontong itu kami pulang ke Banjarmasin.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas