Jangan Kaget Masuk Hotel Ini Anda Dilayani Robot
Jangan kaget ketika masuk hotel ini Anda dilayani robot.
Editor: Agung Budi Santoso
Meskipun robot Savioke adalah hal yang baru dirancang untuk menarik tamu yang menyukai teknologi, pemilik hotel dan manajer mengatakan pihak hotel mengejar teknologi lainnya untuk mengurangi dua biaya terbesar dalam industri yakni kepegawaian dan biaya energi.
Seperti aplikasi telepon dan kios yang memungkinkan tamu melakukan check-in sendiri dan cepat. Juga teknologi yang dapat mematikan pendingin ruangan ketika kamar kosong dapat menghemat biaya energi yang mahal.
Di Residence Inn yang dioperasikan oleh Marriot di Century Boulevard, robot pelayan hotel tersebut telah digunakan selama beberapa bulan dan baru-baru ini dikembangkan untuk mengantarkan pesanan kopi.
Meskipun robot ini dikenal dengan sebutan Relay, masing-masing hotel memberikan nama-nama unik terhadap robot tersebut. Di Residence Inn, robot tersebut dipanggil Wally, sementara di lain hotel disebut Dash dan Botlr.
Penginapan sekelas losmen di California seperti Crowne Plaza San Jose-Silicon Valley di Milpitas, Grand Hotel di Sunnyvale, Aloft Silicon Valley di Newark, Aloft di Cupertino, dan Holliday Inn Express di Redwood City.
Cara kerja robot
Robot tersebut berbentuk seperti vas bunga raksasa, berisi sebuah bagian yang tertutup yang bisa memungkinkan pegawai hotel meletakkan makanan dan minuman, atau barang lainnya yang tamu pesan dari meja depan seperti pasta gigi.
Ketika robot tidak digunakan, dapat bergerak kembali ke meja depan untuk mengisi ulang daya baterai.
General Manager Residence Inn, Tom Beedon mengatakan robot pelayan hotel telah dikenal luas oleh tamu, terutama pengunjung muda. Kemudian, instruksi dikirim lewat gambar dari Wally di media sosial.
"Ulasan di media sosial berada di urutan teratas," kata Beedon.
Pada situs ulasan, Yelp, tamu yang berkunjung pada bulan Oktober dari Austin mengatakan ia terkejut dengan kehadiran Wally dan merasa terpikat.
Menurut Beedon, robot ini tidak diharapkan untuk melakukan pekerjaan yang lebih rumit dari manusia. Sebaliknya, itu lebih mungkin untuk memberikan kesempatan kepada staf resepsionis untuk melakukan tugas-tugas hotel yang lebih rumit.
Adapun kelemahan dari robot pengiriman, yakni setelah Wally membawa handuk bersih untuk tamu hotel beberapa bulan yang lalu, tamu meletakkan handuk basah yang telah digunakan ke dalam ruang penyimpanan dalam robot. Robot Wally mengalami korsleting.
"Itu adalah hari yang menyedihkan. Rasanya seperti memiliki seorang pegawai yang terluka," jelas Beedon.
Setelah robot diperbaiki, manajer hotel membuat saran untuk Savioke yakni pihak penyedia robot harus menemukan cara untuk membuatnya jadi tahan air.