Jangan Kaget Masuk Hotel Ini Anda Dilayani Robot
Jangan kaget ketika masuk hotel ini Anda dilayani robot.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Industri hotel kini semakin berinovasi dalam segi pelayanan. Hal tersebut terlihat dari mulai tergantinya pelayan hotel dari manusia menjadi robot.
Baru-baru ini, industri penyedia robot pelayan hotel bernama Savioke mendapat suntikan dana sebesar 15 juta dollar AS untuk mengembangkan penemuan tersebut. Visi Savioke adalah menyediakan robot-robot pelayan untuk industri hotel di negara-negara bagian Amerika, termasuk di dekat Bandara Internasional Los Angeles.
"Kami punya banyak robot-robot yang siap dioperasikan," kata Co-Founder Savioke, Tessa Lau seperti dikutip dari LA Times.
Pada awalnya, Savioke yang dijuluki dengan sebutan Relay, dibuat untuk melakukan tugas seperti memberikan handuk, pasta gigi, atau kebutuhan lainnya ke kamar tamu hotel.
Robot tersebut tidak memiliki lengan dan dapat berkomunikasi dengan tamu hanya melalui pesan yang diketik yang muncul di layar. Pergerakan Savioke dikontrol menggunakan Wi-Fi dan 3-D kamera untuk mencari arah di dalam hotel.
Mesin-mesin tersebut adalah satu bentuk kemungkinan dalam upaya membuat pekerjaan pelayanan dalam industri hotel jadi serba teknologi.
Kini, sebagian hotel telah memasang sistem kontrol suhu yang dapat mematikan pemanas dan pendingin ruangan ketika kamar kosong. Beberapa hotel juga menyediakan tablet komputer di ruang tamu yang dapat digunakan untuk memesan layanan kamar, memesan taksi, atau sekadar menutup tirai.
Inovasi-inovasi terlihat pada operator hotel seperti Marriot Internasional yang telah berinovasi dengan menciptakan aplikasi smartphone untuk memberikan kesempatan tamu check-in menggunakan perangkat telepon. Selain itu, Hilton Worldwide kini memungkinkan tamu hotel untuk membuka pintu kamar hotel menggunakan smartphone.
Di Asia, tepatnya di Nagasaki, Jepang terdapat sebuah hotel yang terletak dekat taman hiburan dan dikelola sepenuhnya oleh robot. Pintu kamar dapat terbuka menggunakan perangkat lunak pengenal wajah.
Tidak setuju
Para ahli industri perhotelan tidak sepenuhnya setuju dengan langkah "kontrol yang serba otomatis" tersebut. Tamu hotel dipandang masih berharap pegawai hotel dapat melayani mereka sesuai dengan keinginannya.
"Dengan robot, Anda tidak dapat mendapatkan layanan pribadi. Para tamu masih menginginkan pelayanan dari manusia," kata General Manager Intercontinental Los Angeles Century City, Steve Choe.
Direktur California Hotel dan Logging Assn, Lynn Mohrfeld menganggap langkah inovasi tersebut mungkin banyak dilakukan di sebagian hotel kelas atas. Namun, ia menyarankan bahwa robot akan menjadi populer di hotel modern dengan daya tarik untuk gadget teknologi tinggi.
"Di sebuah hotel bintang empat di Silicon Valley, ini akan menjadi hal baru yang bagus," katanya.