Aek Sipitudai, Mata Air Ajaib di Samosir yang Alirkan 7 Rasa, Orang Rela Antre demi Khasiatnya
Ada 7 pancuran dengan aliran berbeda-beda rasa, ada rasa asam, pekat, asin, tawar, kelat, kesat, pahit.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Medan/Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Di Samosir, tak jauh dari Simpang Limbong, ada Aek Sipitudai yang tepatnya berlokasi di Desa Limbong Sagala, Samosir.
Apa itu Aek Sipitudai?
Aek Sipitudai adalah Bahasa Batak dari Air 7 Rasa.
![aek](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mata-air_20160215_154555.jpg)
Aek sipitudai. (Tribun Medan/Silfa)
Dinamakan demikian karena tempat tersebut merupakan objek wisata dan keajaiban alam karena 1 sumber mata air yang bisa mengalirkan air 7 rasa.
Biasanya, wisatawan yang datang memiliki beragam tujuan.
Ada yang sekadar menyicipi rasa-rasa air, ada yang mandi langsung dari pancuran karena hari yang terik atau kelelahan dari mendaki gunung Pusuk Buhit, dan adapula yang khusus mengambil airnya untuk spritual.
Banyak yang menyakini meminum air 7 rasa tersebut dapat menyembuhkan penyakit dan membuat awet muda.
Berasal dari resapan air di kaki Pusuk Buhit yang tersaring oleh sebatang Hariara (beringin), penduduk dan wisatawan bisa mandi langsung dari pancuran airnya.
Ada 7 pancuran dengan aliran berbeda-beda rasa, ada rasa asam, pekat, asin, tawar, kelat, kesat, pahit.
Andli Situmorang, penduduk menuturkan tidak hanya rasanya saja.
Masing-masing pancur juga memiliki nama yang mempunyai pengertian tertentu dan kegunaan tertentu pula.
Milsanya, Pansuran Ni ina-ina yaitu tempat mandi para ibu yang masih dapat melahirkan, atau belum terlalu tua.