Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wisata ke Taman Nasional Ujung Kulon Tak Bisa Sembarangan, Ini Penjelasan Pejabat Setempat

Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Banten merupakan hutan tropis terluas di Pulau Jawa yang memiliki obyek wisata alam kaya dengan flora dan fauna.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Wisata ke Taman Nasional Ujung Kulon Tak Bisa Sembarangan, Ini Penjelasan Pejabat Setempat
Kompas/Ingki Rinaldi
Sejumlah pengunjung ditemani seorang pemandu, Jumat (1/5/2015), memasuki kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten. Sejumlah jalur trekking di kawasan itu telah dikenal banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri. 

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten merupakan hutan tropis terluas di Pulau Jawa yang memiliki obyek wisata alam kaya dengan flora dan fauna.

A photo posted by Becky Tumewu (@becktum) on


"TNUK salah satu obyek wisata alam yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulun. Selama ini cukup banyak wisatawan yang berkunjung ke sana," kata Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang Imron Mulyana di Pandeglang, Minggu (14/2/2016).

Menurut dia, masuk ke kawasan itu tidak bisa sembarangan, harus ada izin dan didampingi petugas dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon.

Wisatawan yang berkunjung, lanjutnya, selain bisa menikmati keindahan hutan yang masih asri, udara sejuk, juga dapat menyaksikan aneka flora dan fauna yang banyak diantaranya sudah langka.

A photo posted by Ayu Rahmawati (@ayu_rahma83) on


Bahkan, lanjut dia, jika sedang beruntung wisatawan bisa melihat secara langsung badak bercula satu yang hanya hidup di kawasan itu. Tidak ada di belahan dunia lain.

Berita Rekomendasi

Imron juga menyatakan, dalam kawasan TNUK ada tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan.

Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.

"Sekitar 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik dan 57 jenis diantaranya langka seperti merbau (intsia bijuga), palahlar (dipterocarpus haseltii), bungur (lagerstroemia speciosa), cerlang (pterospermum diversifolium), ki hujan (engelhardia serrata) dan berbagai macam jenis anggrek.

A photo posted by Ardha Tp (@ardha.tp) on


Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72 jenis insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang.

Satwa langka dan dilindungi selain badak jawa atau badak bercula satu, juga banteng (bos javanicus javanicus), ajag (cuon alpinus javanicus), surili (presbytis comata comata), lutung (trachypithecus auratus auratus), rusa (cervus timorensis russa).

Bahkan ada juga macan tutul (panthera pardus), kucing batu (prionailurus bengalensis javanensis), owa (hylobates moloch), dan kima raksasa (tridacna gigas). (Antara/Sambas)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas