Kerupuk, Keripik dan Rempeyek, Sama-sama Garing dan Gurih, Tapi Ini Bedanya
Ini dia beda asyik makan kerupuk, keripik dan rempeyek.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Bagi sebagian orang, kurang lengkap rasanya tidak menyertakan kerupuk, keripik, atau rempeyek saat makan atau sekadar ngobrol.
Ketiganya memiliki tekstur garing, namun tahukah Anda perbedaan kerupuk, keripik, dan rempeyek? Berikut penjelasannya.
Tekstur garing dan renyah membuat kerupuk, keripik, dan rempeyek cocok sebagai pelengkap makan atau hanya sebagai camilan. Tapi, ternyata ketiganya berbeda satu sama lain. Apa perbedaan kerupuk, keripik, dan rempeyek? Berikut penjelasannya.
Kerupuk
Kerupuk terbuat dari tepung tapioka dan bahan penyedap. Adonan yang sudah dibentuk kemudian dikukus, lalu dipotong tipis dan biarkan kering di bawah sinar matahari.
Sebelum digoreng sebaiknya kerupuk dijemur terlebih dahulu. Saat digoreng, wajan yang digunakan harus besar dengan minyak panas banyak agar kerupuk terendam.
Beberapa variasi kerupuk, seperti kerupuk amplang, kerupuk bawang, kerupuk gendar atau kerupuk nasi, kerupuk ikan, kerupuk kampung, kerupuk kemplang atau kerupuk Palembang, kerupuk kuku macan, kerupuk kulit, kerupuk mie, kerupuk putih atau kerupuk warung, kerupuk merah, dan kerupuk udang
Keripik
Keripik memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan kerupuk. Keripik dibuat dari bahan utama yang diiris tipis, dijemur hingga kering, kemudian digoreng tanpa ada campuran tepung.
Keripik biasanya dibuat dari buah, umbi, atau, sayuran. Sama halnya seperti kerupuk, keripik dapat dikonsumsi sebagai camilan atau dijadikan pelengkap pada makanan.
Variasi keripik yang paling populer adalah keripik kentang, keripik singkong, dan keripik pisang. Selain itu, ada keripik nangka, emping, keripik apel, keripik bayam, keripik belut, keripik ceker, keripik durian, keripik jamur, keripik nangka, keripik oncom, keripik salak, keripik sanjay atau kripik singkong balado, keripik sukun, keripik tempe, keripik teripang, dan keripik ubi, terbuat dari ubi jalar.
Rempeyek
Di Jawa dikenal juga dengan naman peyek. Rempeyek yang paling umum adalah rempeyek kacang yang dibuat dari adonan tepung beras, bawang putih, garam, kemiri, ketumbar, irisan daun jeruk, santan, air kapur, telur, dan bumbu lain yang dihaluskan, lalu ditambah potongan kacang tanah. Kemudian adonan digoreng dalam minyak panas pada sisi wajan dengan menggunakan sendok, karena adonan berbentuk cair.
Selain kacang tanah, ikan teri, kacang kedelai, kacang hijau, rebon, ebi, bayam, laron, atau ikan bilis juga sering digunakan sebagai pengganti kacang. Di Jawa, rempeyek biasanya dijadikan teman makan pecel.
Baik kerupuk, keripik, maupun rempeyek yang sudah digoreng harus disimpan di dalam wadah kedap udara dan kelembaban rendah untuk menjaga kerenyahan. Jika dibiarkan di udara terbuka selama lebih dari beberapa jam, maka akan mulai melunak dan kenyal. (SCI/ dari berbagai sumber)