Soto Banjar Racikan Abang Suhai ini Bikin Para Pejabat Ketagihan, Ternyata ini Rahasianya
Banyak pejabat teras dan tokoh masyarakat Kalimantan Selatan turut menikmati Soto Banjar di sini juga.
Editor: Malvyandie Haryadi
Usaha itu diteruskan oleh ayahnya.
"Dulu ayah saya jualannya di Pasar Sentra Antasari, tetapi pada 1995 ditertibkan Pemerintah Kota Banjarmasin. Pasarnya diperbaiki tetapi ayah saya tidak lagi meneruskan usahanya. Sempat vakum beberapa tahun, lalu saya yang kemudian menghidupkan lagi usaha ini namun dengan konsep yang berbeda, tetapi cita rasa sotonya tak berubah dari zaman kakek saya," katanya.
Sekarang ini, dia berusaha membuat gebrakan dari segi tampilan tempat makannya, penyajiannya hingga konsep berbisnisnya.
Dia berusaha membuat warungnya ini bersih dan nyaman dengan tempat meracik campuran sotonya di sebuah gerobak yang diletakkan di bagian depan warungnya.
Bumbunya dibuat oleh ibunya.
Kuahnya dimasaknya selama dua jam agar terasa nyaman di lidah.
Menikmati Soto Banjar. (Banjarmasin Post/Yayu)
"Sebelum dijual dipanaskan lagi, jadi rasanya segar," sambungnya.
Penyajiannya pun ditatanya dengan rapi agar tampak sedap dipandang.
Saking larisnya, bahkan banyak yang kemudian tertarik menawari sotonya dijual secara franchise.
"Mereka tertarik dengan konsep ruangan yang saya buat, katanya seperti usaha franchise. Mereka juga tertarik dengan Soto Banjar saya," ucapnya.
Bulan depan, usaha franchise-nya ini akan dibuka di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Cita rasa yang ditawarkannya adalah gurih, renyah dicampuri nasi atau lontong, irisan daun sop, soun, potongan ayam telur rebus dengan tampilannya yang menawan dan segar serta kuahnya yang berwarna kuning keruh.
Makin sip jika ditambahi perasan jeruk nipis dan sambal atau potongan daging ayam, perkedel dan kerupuk.
Bisa juga disantap dengan sate ayam, rasanya akan makin menggoda selera.