Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati

TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Pasie Gampong Jawa dikenal sebagai kampung nelayan.

Menikmati sore di desa yang terletak di Kecamatan Kutaraja pinggiran Kota Banda Aceh tersebut menjadi pengalaman menyenangkan.

Mata akan disuguhi dengan aktivitas nelayan yangn menjadi mata pencaharian kebanyakan warga yang berdiam di situ.

Sambil menanti matahari tenggelam dalam pelukan malam, para pemancing memuaskan hobinya di dermaga.

Sedangkan di bibir pantai, para nelayan menarik pukat.

Jika beruntung, maka anda bisa melihat atraksi gerombolan camar yang menyambar ikan hasil tangkapan nelayan.

Nelayan beraktivitas menangkap ikan dikitari burung-burung camar di kampung Pasie Gampong, Kutaraja, Aceh.

Camar-camar yang mengawang dan seakan berlomba adu cepat mendarat menyuguhkan pemandangan menakjubkan.

Aktivitas nelayan dan burung camar yang berterbangan menjadi tontonan menarik bagi warga lain berkunjung ke pantai itu.

Ini menjadi pemandangan langka mengingat burung camar biasanya bermain di tengah lautan, namun kini berterbangan di bibir pantai.

Burung camar biasanya menjadi petunjuk bagi nelayan yang menangkap ikan.

Bila di satu kawasan banyak burung camar yang berputar-putar di atas permukaan air laut, kondisi itu pertanda ada ikan dalam jumlah besar.

Sehingga nelayan segera datang untuk melabuhkan pukat.

Tapi burung camar yang melihat ikan dari pukat nelayan, terbang mengitari kawasan itu.

Mereka ikut mengais rezeki yang belum mencapai daratan.

Lelang ikan di Kampung Pasie Gampong, Aceh.

Para nelayan tak terpengaruh dengan tingkah burung yang bergantung hidup dari ikan di lautan.

Ratusan burung camar terus mengambil manfaat dari aktivitas nelayan.

Begitulah cara nelayan dan camar berbagi rezeki.

Nah! Bagi anda pecinta fotografi, atraksi ratusan camar itu tentu sayang jika dilewatkan.

Siapkan kamera anda dan abadikan harmoni alam Pasie Gampong Jawa.

Kampung nelayan di pinggiran Kota Banda Aceh.