Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Jika dilihat dari luar, tidak ada yang istimewa dengan warung makan yang berada di jalan IKIP PGRI No. 403,  Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini.

Wader goreng. (Tribun Jogja/Hamim)

Di depan warung makan tersebut terbentang spanduk bertuliskan "W.M. BU JASMAN IWAK KALI".

Sesuai dengan spanduk tersebut, warung makan ini memang menjadikan beragam jenis ikan air tawar sebagai menu andalannya.

Ikan air tawar yang menjadi andalan warung Bu Jasman ini adalah wader, kutok atau ikan gabus, lele, cetol, tawes, dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya.

Beragam jenis ikan ini telah menjadi andalan warung tersebut sejak puluhan tahun yang lalu.

Sebagian besar ikan tersebut diolah dengan cara digoreng dan disajikan dengan beragam jangan ndeso.

"Warung ini pertama kali dirintis oleh simbah, yang bernama Bu Jasman. Hingga saat ini usia warung makan ini telah mencapai 50 tahun," ujar Ninik, cucu Bu Jasman.

Sayur brongkos. (Tribun Jogja/Hamim)

Saat ini bersama ibunya yang bernama Mujilah, Ninik meneruskan usaha warung makan ini.

Lebih lanjut dia mengatakan, hampir semua menu yang saat ini ada di warung makan tersebut sama dengan apa yang dijual neneknya dulu.

Wader goreng adalah salah satu menu andalan warung makan yang setiap harinya buka sejak jam 06.00 pagi ini.

Ikan yang langsung ditangkap dari sungai tersebut digoreng menjadi dua jenis, ada yang digoreng hingga benar-benar kering dan renyah, dan ada yang digoreng tidak terlalu kering.

Kedua jenis wader ini digoreng dengan beragam bumbu yang membalut seluruh bagian ikan berukuran kecil tersebut sehingga menghasilkan wader goreng yang begitu gurih.

Diungkapkan Ninik wader yang digoreng kering memiliki tekstur yang lebih renyah dan biasanya sering djadikan oleh-oleh.