Erupsi Sinabung Mengganas, Para Pendaki Alihkan Tujuan Mereka ke Dua Destinasi Ini
Pusuk Buhit dan Sibuatan memiliki daya tariknya sendiri yang membuat para pendaki bisa berlapang dada tidak bisa mendaki Gunung Sinabung lagi.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Tanahkaro, Sumut, ini sempat menjadi primadona alias destinasi para pendaki dalam dan luar kota hingga turis mancanegara.
Namun, sejak mengeluarkan erupsi pada 2014 dan kian memburuk, para pendaki mencari destinasi lain untuk "menyalurkan" hobi mereka.
Pusuk Buhit, gunung yang dianggap keramat oleh orang Batak, lokasi berdoa meminta jodoh dan rezeki. (Tribun Medan/Silfa)
Gunung nonaktif seperti Pusuk Buhit dan Gunung Sibuatan yang juga berada di Kabupaten Tanah Karo adalah satu di antaranya.
Pasalnya, walaupun menjadi gunung nonaktif, Pusuk Buhit dan Sibuatan memiliki daya tariknya sendiri yang membuat para pendaki bisa berlapang dada tidak bisa mendaki Gunung Sinabung lagi.
Pendakian ke gunung Pusuk Buhit, menawarkan angle bukit dan pemandangan persawahan hingga Danau Toba dari kaki gunung Pusuk Puhit yang berada membawahi 3 kecamatan yakni Kecamatan Sianjur Mula-mula, Pangururan dan Harian Boho.
Pemandangan barisan bukit sudah tampak sedari kaki gunung. Bagi anda yang berjiwa berpetualangan kawasan Pusuk Bukit memiliki kontur lahan yang sangat berbeda dari gunung-gunung lainnya di Sumatera Utara.
Puncak Gunung Sibuatan. (Tribun Medan/Silfa)
Jalan berliku-liku yang memutari bukit, menawarkan padang savana seperti yang ada di pendakian ke Gunung Rinjani, Lombok.
Bahkan keindahan bunga matahari tumbuh mekar menjadi penghias di kawasan kaki gunung.
Jika cuaca sedang tidak berkabut, pemandangan bukit-bukit sekitaran Danau Toba dan persawahan yang berkotak-kotak dengan aneka warna tampak indah dari atas gunung.
Untuk mencapai ke puncak Pusuk Buhit ada 7 bukit yang harus diputari jika anda melalui rute datar, lama perjalanan bisa mencapai 7 jam.
Tapi jika ingin jalur menantang ada rute singkatnya, yakni melewati 7 tanjakan dengan melewati kontur tanah yang curam dan terjal, lama perjalanan paling lama hanya 4 jam.
Dua rute tersebut merupakan jalur dari Desa Limbong, akses yang sudah dibuka oleh masyarakat sekitar yang juga sering menyambangi puncak bukit untuk memanjatkan harapan.
Ya, Pusuk Buhit masih dianggap gunung sakral dan keramat yang penuh mitos dapat mengabulkan doa.