Perbatasan Aruk Sebagai Salah Satu Destinasi Wisata yang Memikat
Ada tantangan tersendiri saat menggelar Festival Wonderful Indonesia di perbatasan Aruk, Kalimantan Barat, 27 Februari 2016.
Editor: Toni Bramantoro
“Promosi untuk wisatawan mancanegaranya dapat, promosi wisatawan nusantaranya juga dapat. Warga masyarakat di sekitar kawasan Aruk juga dapat manfaat,” jelas Pitana, Kamis (25/2).
Pujian itu dijawab tim kecil tadi dengan kerja solid, cepat dan efektif. Misinya, mengejar kesuksesan promosi pariwisata hingga Kuching, Malaysia. Perjalanan darat pun berlanjut. Kamis (25/2) pagi, semua tim kembali bergerak menuju Aruk.
Panorama apik kembali tersaji. Dari kampung pembuat keramik Singkawang hingga pantai Pasir Panjang, semua diterabas. Rasa jenuh mulai terobati karena view di pantai ini, mirip-mirip seperti kawasan Pantai Indrayanti di Gunung Kidul, Jogjakarta.
"Dari Rabu malam tim saya sudah mengontak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Malaysia. Semua media promosi sudah disebar di perbatasan Malaysia," papar Pitana.
Gaya main tiki-taka ala Barcelona pun muncul. Rapat-rapat teknis dilakukan via grup Whats Up meski sinyal telepon dan jaringan internet putus nyambung nggak karuan.
Semua pekerjaan dituntaskan tim Wonderful Indonesia dengan kecepatan umpan satu-dua bersama KJRI di Kuching, Malaysia. Bidikannya, mencetak gol pertumbuhan kunjungan pariwisata di Aruk, Kalimantan Barat.
Reaksi cepat tadi direspon KJRI Kuching di Malaysia, dengan bantuan promosi. Dan hal itu, dikawal langsung Konjen RI Kuching. Drs. Jahar Gultom.
"Kami ikut membantu mempromosikan Festival Wonderful Indonesia lewat pemasangan iklan di radio-radio Malaysia. Pamflet, flyer dan Singapore info lain juga kami pampang di website KJRI Kuching. Saya optimistis, evennya bakal ramai. Akan banyak masyarakat Malaysia yang datang ke Aruk, 27 Februari nanti," papar Jahar Gultom.
Sore harinya, perjuangan tim Wonderful Indonesia belum berakhir. Di bawah komando Eddy Susilo, Kabid Festival Pemasaran Pariwisata Asia Tenggara Kemenpar, tim ini bergerak ke Swara Sambas FM.
Ini adalah satu-satunya radio yang masih mengudara di Kota Sambas. Gedungnya kecil. Sangat sederhana. Tapi, radio ini punya banyak pendengar.
Pendengar-pendengar setia itulah yang diharapkan bisa dirayu untuk berkunjung ke Festival Wonderful Indonesia di wilayah perbatasan Aruk.
"Ada banyak hiburan yang akan kami tampilkan. Dari mulai lomba nyanyi, atraksi pedangdut nasional, hingga lomba sumpit, semua ada. Kami akan menanamkan brand Wonderful Indonesia di perbatasan Aruk. Yang utama tentunya kami menginginkan warga Malaysia untuk bisa datang ke Indonesia," urai Eddy Susilo saat talk show.
Sambas akhirnya dijadikan pilihan untuk menginap. Parahnya medan yang akan dilalui menjadi alasan utama.
“Medan jalannya bakal sulit dilalui. Masih ada sekitar tiga jam lagi untuk sampai ke Aruk," tutur Eddy.