Sensasi Bertemu "Penghuni" Goa Air di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser
Suara nyaring jangkrik terdengar bersahutan, membuat langkah kaki wisatawan terhenti sejenak.
Editor: Malvyandie Haryadi
Nanda, traveller, menuturkan akses menuju Gua Air berkontur basah, banyak tanah basah dan aliran air sungai yang sering kali menghambat perjalanan.
Kalau sedang musim hujan dan debit aliran sungai sedang tinggi, mau tidak mau pengunjung direkomendasikan untuk kembali.
"Kalau mau ke sini memang baiknya di musim kemarau, jadi trackking tidak terlalu kelelahan. Atau harus berhenti di tengah jalan," jelasnya.
Menurutnya, jika berhasil melewati rintangan trackking, pengunjung akan puas melihat keindahan Gua Air yang menawan dan menjadi kekayaan hutan Bahorok yang tersembunyi.
"Di dalam benar-benar gelap, tidak ada cahaya sedikit pun. Untuk masuk tiap orang harus memegang senter, boleh menggunakan senter kepala atau senter hp dan lain-lain. Langkah kaki rombongan pun harus bersama-sama agar tidak ada yang ketinggalan atau meninggalkan rombongan," katanya.
Saat berada di dalam tidak perlu terburu-buru atau panik akan binatang.
Karena keindahan batu tiap jengkal bentukan stalactit dan stalagmit dapat meredam rasa takut saat berada di dalam goa.
Nanda, menuturkan batu stalactit dan stalagmitnya memiliki bentuk unik, jepretan tiap jepretan terus menghasilkan dan menunjukkan bentuk batu yang cantiknya bukan main.
"Selain beragam bentuk, batu-batu yang berada di atas kepala, kanan, kiri, bawah pengunjung tersebut juga memiliki warna beragam. Ada coklat, merah, hijau dan hitam," tambahnya.
Ijo, pemandu, menuturkan, Gua Air menjadi goa paling diminati dan gua yang aman dari gua-gua lainnya yang berada di sekitar Desa Katak.
"Ada puluhan gua, jaraknya tidak berdekatan alias bisa memakan sekitar 1-3 jam dari satu gua ke goa yang lainnya. Tapi wisatawan akan puas saat memasuki Gua Air ini, pasalnya gua yang memiliki sumber air di dalamnya hingga sedada orang dewasa terbilang langka," jelasnya.
Ia menuturkan, kedalaman air saat di dalam gua berbeda-beda.
Genangan air mulai sebetis hingga sedada orang dewasa akan menjadi pengalaman baru saat berada di dalam gua.
"Setiap orang harus memegang senter, selain untuk melihat jalan juga untuk melihat stalactit dan stalagmitnya memiliki bentuk unik, ada yang seperti bunga, pahatan karya seni dan lain-lain," jelasnya.