Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Strategi Hotel-hotel di Yogya Gaet Wisatawan Manfaatkan Momen Gerhana Matahari Total

Meski Yogya hanya akan 'kejatah' sekitar 83 persen gerhana, insan pariwisata berusaha menjadikannya sebagai atraksi untuk menggaet wisatawan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Strategi Hotel-hotel di Yogya Gaet Wisatawan Manfaatkan Momen Gerhana Matahari Total
NASA Miloslav Druckmüller
Gerhana Matahari 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugroho

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Gerhana matahari total (GMT) diprediksi bakal terjadi 9 Maret 2016 nanti.

Sebagai fenomena alam yang cukup langka, GMT pun menjadi agenda tersendiri untuk menarik wisatawan, termasuk di Yogyakarta.


Memandang gerhana matahari dengan kacamata khusus. (Instagram/Eyehornbill)

Meski daerah ini diperkirakan hanya akan 'kejatah' sekitar 83 persen gerhana, insan pariwisata berusaha menjadikannya sebagai atraksi untuk menggaet wisatawan.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, di antaranya, optimistis angka okupansi kamar hotel di seluruh area DIY bisa meningkat.

Fenomena alam tersebut diharapkan bisa turut mendongkrak tingkat hunian kamar yang saat ini sedang dalam masa sepi alias low season.

"Rata-rata okupansi kamar sekarang kan hanya 50-60 persen. Kami berharap saat gerhana itu paling tidak bisa keterisiannya bisa 90 persen di semua ring area," kata Sekretaris PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono saat dihubungi.

BERITA TERKAIT

Berdasarkan laporan dari anggota PHRI, lanjutnya, reservasi kamar untuk tanggal 9 Maret sudah mulai menunjukkan peningkatan meski tidak terlalu signifikan.


Tugu Pal Putih, simbol Kota Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Pihaknya berharap pada 8 Maret nani sudah terlihat grafik pemesanan kamar yang semakin tinggi sehingga target okupansi yang diharapkan bisa tercapai.

Baik untuk jenis hotel berintang maupun non bintang dan bentuk akomodasi penginapan lainnya.

Pihaknya dalam hal ini juga menggandeng kerjasama dengan Taman Pintar Yogyakarta yang bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan menggelar agenda nonton bareng gerhana matahari.

Market utama yang ingin disasar PHRI untuk wisatawan gerhana adalah wisatawan domestik dan beberapa negara ASEAN.

Wisatawan asing dari Eropa dan Amerika dimungkinkan tidak tersasar karena saat ini belum musim liburan di negaranya.

 Meski begitu, karena gerhana yang bisa dilihat di Yogyakarta hanya sebagian, kata Deddy, pihaknya hanya mengemas fenomena itu sebagai bumbu penyedap saja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas