Air Terjun Curup Gangsa, "Surga" Terabaikan yang Ada di Way Kanan, Lampung
Setelah melewati sekitar 67 anak tangga, kami pun langsung takjub dengan apa yang dihadirkan di depan mata.
Editor: Malvyandie Haryadi
Meski airnya tak begitu jernih, namun tetap menggoda untuk dicoba rasanya.
"Gila ini bagus banget. Nggak nyesel melakukan perjalanan jauh sampai enam jam untuk sampai di sini kalau pemandangannya seperti ini," ujar Rully yang berasal dari Tanggerang.
Hal itu pun diamini oleh Adi Wijaya. Pria asal Bugis yang berkuliah di Unila ini memang sangat penasaran dengan air terjun yang ada di Lampung.
"Ini bagus banget mas. Sayang saya nggak bawa tripod jadi nggak bisa maksimal ambil fotonya," sesalnya.
Kami pun langsung terjun ke dalam air, mencoba merasakan sensasi dingin aliran sungai yang dihasilkan.
Rrr.... rasa dingin langsung menyeruak saat kaki masuk ke dalam aliran sungai.
Kami pun memutuskan hanya bermain air saja, tidak mandi.
Di tempat ini, tampak puluhan pengunjung lain yang datang ke sini yang umumnya adalah anak muda dan berasal dari daerah sekitar Way Kanan.
Namun, kesenangan kami menikmati pemandangan indah itu tak bisa lama, karena tiba-tiba langit biru berubah menjadi sangat gelap dan pekat.
Mendung pun secara tiba-tiba datang mendekat. Akhirnya tak lebih dari satu jam kami di Curup gangsa, kami pun harus kembali dari pada kami kehujanan di sini.
Nama Curup Gangsa sendiri, berdasarkan penuturan masyarakat sekitar, berasal dari suara riak air terjun yang dianggap menyerupai suara seruling Gangsa.
Adapun seruling Gangsa ini merupakan suling bambu yang biasa digunakan masyarakat pada masa lalu.