Inilah yang Membuat Rendra Merasa Puas Memotret Gerhana Matahari di Tanjung Berikat
Meski melelahkan, inilah yang membuat Rendra merasa puas memotret gerhana matahari di Tanjung Berikat.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan wartawan Bangka Pos, Iwan Satriawan
TRIBUNEWS.COM, BANGKA - Wajah Rendra warga Jakarta jelas menunjukan kepuasan usai menyaksikan moment puncak Gerhana Matahari Total (GMT) di Mercu Suar Tanjung Berikat Desa Batu Beriga Kecamatan Lubuk Besar, Rabu (9/3).
Tak tampak kelelahan dan rasa kantuk akibat tidak tidur semalaman mengendarai mobil ratusan kilometer perjalanan dari kota Pangkalpinang demi mendatangi ujung timur Pulau Bangka menyaksikan moment GMT.
Belum lagi perjuangan menembus kemacetan panjang yang terjadi di jalan raya Penyak hingga Terentang yang menyergap perjalanan.
Ditambah lagi harus menemui jalan aspal yang penuh lobang begitu memasuki kawasan Desa Batu Beriga.
"Puas deh, sebanding dengan apa yang kita dapatkan disini. Apalagi moment seperti ini sekali seumur hidup dan belum tentu bisa ketemu lagi," ungkapnya usai menyaksikan gerhana matahari.
Kesan senada juga diungkapkan rekan Rendra yang berasal dari Medan.
Perahu nelayan Batu Beriga dengan latar belakang pulau Pandan dan Bukit Penyabung di Tanjung Berikat.(Bangka Pos/ Iwan Satriawan)
Kendati tidak berhasil melihat GMT di Belitung lantaran tidak kebagian tiket pesawat, pria berkacamata ini mengaku sangat puas menyaksikan GMT dari titik pengamatan Tanjung Berikat.
"ini tak akan terlupakan seumur hidup. Tak sia-sia tidak tidur semalaman," ungkapnya.
Kesan yang dialami Rendra dan rekannya tersebut memang tidak berlebihan.
Keindahan alam Desa Batu Beriga begitu menenangkan jiwa.
Air laut yang jernih dan membiru nan tenang dengan sejumlah batuan granit yang indah dijamin mampu memukau siapa saja yang datang.
Kades Batu Beriga bersama warganya bersama-sama menyaksikan GMT dari wilayah mercu suar Tanjung Berikat, Rabu (9/3/2016)
Mandi di air laut nan jernih berpasir putih yang bersih ditemani ikan-ikan kecil yang berkejaran di sekitar kita menjadi sensasi yang sulit dilupakan.
Apalagi penduduk setempat dengan ramah menyambut tamu yang datang berkunjung ke kawasan ini.
Kades Batu Beriga Endang Setiawan mengungkapkan keindahan alam yang ada di Tanjung Berikat memang tidak kalah dengan pantai-pantai yang ada di Pulau Belitung dan sudah diakui wisatawan asing yang pernah datang ke desanya.
"Tapi entah kenapa sampai saat ini belum ada perhatian dari Pemkab. Kami juga bingung," keluh Endang.(wan)