Kue Putu Bangka, Jajanan Tradisional yang Mirip Kue Doriyaki Jepang
Kue yang terbuat dari tepung beras ini sendiri sejak lama menjadi penganan khas masyarakat Bangka.
Editor: Malvyandie Haryadi
Sementara yang original tetap berwarna putih.
Kue ini dapat ditemukan di outlet-outlet Kue Putu dengan merek Kue Putu Hj milik Revan di Kota Pangkalpinang hingga Depok Jakarta.
"Saya sengaja melakukan inovasi kue putu green tea dan Talas agar tampilannya tidak monoton dan menyasar ke anak-anak muda. Kalau yang original biasanya disukai orang-orang tua," ungkap Revan.
Menurut Revan ia memilih kue tradisional Bangka Kue Putu sebagai salah satu bisnisnya lantaran sangat menyukai jajanan kampung tersebut.
"Awalnya saya memang hobi makan kue ini. Lalu saya coba menjualnya dengan membuka beberapa outlet tenyata banyak yang suka," jelas Revan.
Kue Putu Bangka dengan brand Kue Putu HJ yang diusahakan Revan sendiri saat ini sudah memiliki 7 outlet yang tersebar di Pulau Bangka dan Depok.
Revan sendiri mulai membuka outlet-outlet penjualan Kue Putu sejak tahun 2011 silam.
Untuk mempertahankan mutu kue yang mereka jual,Revan tetap menggunakan gula aren atau dikenal di Bangka dengan sebutan Gula kabung asli untuk isian kuenya.
"Kalau tidak pakai gula kabung Asli tidak ada rasa khasnya dan wangi yang khas. Gula ini kami ambil langsung di pembuatnya di kampung-kampung seperti di Cambai," ujar Revan.
Berkaitan dengan kue tradisional Bangka, Revan mengatakan saat ini kue-kue jadul tersebut kembali digemari masyarakat.
Ini dapat dilihat dengan bermunculannya penjual kue khas Bangka seperti kue Putu, kue roti beras, Bingka Ketan dan roti Ambon akhir-akhir ini.
"Kalau saya sendiri kepengen melestarikan jajanan khas Bangka. Jadi orang bisa tahu bahwa di Bangka ini banyak kue khas bukan hanya Martabak," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.