Acara Musik Dangdut di Entikong Sukses Datangkan Turis Malaysia Hingga 10 Kali Lipat
Kementerian Pariwisata menggelar konser musik bertajuk Wonderful Indonesia Festival (WIF) di wilayah perbatasan Entikong.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, ENTIKONG - Kementerian Pariwisata menggelar konser musik bertajuk Wonderful Indonesia Festival (WIF) di wilayah perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu (12/3/2016).
Konser tersebut akan diselenggarakan di Lapangan Patoka, dengan menghadirkan artis Siti Liza dan Firman Siagian, serta didukung kesenian tradisional Dayak dan Melayu.
Event tersebut digelar setelah sukses pada penyelenggaraan serupa di wilayah perbatasan Aruk, Kabupaten Sambas, pada 27 Februari 2016 yang lalu.
Tampak petugas memeriksa kendaraan dari Malaysia yang hendak menuju ke Indonesia, di border Entikong. (Tribun Pontianak/Hendri)
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Luar Negeri Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana mengungkapkan, konser yang digelar tersebut merupakan salah satu strategi dalam menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari negara tetangga (Malaysia) ke Indonesia, terutama di wilayah perbatasan (cross border).
"Cross border banyak manfaatnya, terutama negara yang punya perbatasan darat. Indonesia punya banyak perbatasan darat, mulai dari Papua, NTT, dan Kalimantan" ungkap Pitana kepada KompasTravel, Jumat(11/3/2016).
Konsep border tourism yang diusung mengadopsi dari negara-negara Eropa yang sukses menggaet wisatawan dari negara tetangga mereka.
Salah satunya Belanda, sukses mendatangkan 18 juta wisatawan, 13 juta di antaranya berasal dari negara tetangganya seperti Jerman, Belgia, dan Perancis.
Konser musik yang disuguhkan sebagai atraksi utama, merupakan hasil survey dan riset, berdasarkan apa yang disukai oleh masyarakat setempat.
"Kenapa musik, ya kita melihat apa yang disukai oleh masyarakat, apa yang disukai pasar. Kalau suka musik dangdut ya kita adakan dangdut. Ibarat berdagang, kita menyediakan apa yang masyarakat butuhkan, bukan menawarkan apa yang kita punya," jelas Pitana.
Bahkan, diungkapkan Pitana, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sangat terkesan dengan penyelenggaraan di Aruk, yang berhasil mendatangkan wisatawan dari Malaysia hingga sepuluh kali lipat dari hari biasa.
Sebagai perbandingan (bench marking) cross border tourism di negara Singapura, Malaysia, dan Thailand mengalami peningkatan kunjungan wisatawan setiap tahunnya melalui jalan darat dan jalur kereta api dalam jumlah yang signifikan.
Untuk itu, penyelenggaraan WIF di Entikong, selain untuk menarik kunjungan wisman perbatasan, juga diharapkan akan menggerakan perekonomian masyarakat lokal dengan adanya kegiatan konser musik.
KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN - Sejumlah promosi penyelenggaraan konser musik Wonderful Indonesia Festival yang dipasang di sejumlah titik di perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
“Kegiatan ini diharapkan mendatangkan banyak orang ke Entikong. Mereka akan membelanjakan uangnya sehingga menggerakan ekonomi masyarakat setempat. Bukan hanya untuk menambahkan jumlahnya, tapi untuk memajukan masyarakat lokal. Perekonomian lokal akan hidup," kata Pitana.
Penyelenggaraan WIF di Entikong diharapkan bisa menarik lebih banyak kunjungan wisman dari Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pasalnya dua negara itu merupakan negara terdekat yang memiliki akses jalan darat melalui pintu masuk perbatasan Entikong.
“Musik dangdut ternyata paling digemari di sana. Mereka selalu nonton acara kompetisi dangdut di televisi. Warga perbatasan sangat haus hiburan, respon masyarakat di sana sangat tinggi terhadap kegiatan pertunjukan musik dangdut,” katanya.
Pada tahun 2016, Kemenpar menargetkan kunjungan sebanyak 12 juta wisman atau meningkat sebesar 20 persen dibanding capaian kunjungan wisman sebesar 10,4 juta pada tahun 2015.
Diharapkan kunjungan wisman lewat pintu perbatasan tahun 2016 akan meningkat signifikan.
Untuk ini berbagai strategi promosi di antaranya menggelar WIF di daerah perbatasan akan ditingkatkan dan digelar dengan kemasan yang lebih menarik.