Indahnya Pantai Mutun di Lampung, Diserbu Ribuan Wisatawan Saat Libur Panjang Pekan Lalu
Keindahan pantai-pantai di Pesawaran masih menjadi primadona bagi para pelancong yang datang di Lampung.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribun Lampung, Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Wisata pantai masih menjadi daya tarik utama menghabiskan liburan di Bumi Ruwa Jurai.
Salah satu lokasi wisata yang diserbu pada libur panjang Paskah dan akhir pekan lalu adalah Pantai Mutun dan Pantai Kelapa Rapat (Klara) di Pesawaran, Lampung.
Pantai Mutun. (Tribun Lampung/Heru Prasetyo)
Pengunjung Pantai Mutun membeludak hingga mencapai 1.500 orang pada Sabtu (26/3) kemarin.
Jumlah ini naik sekitar 50 persen dibanding libur akhir pekan biasa.
Begitu pula Pantai Klara ramai didatangi pengunjung, meski lokasinya jauh lebih jauh jika ditempuh dari Bandar Lampung.
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona menyadari bahwa keindahan pantai-pantai di Pesawaran masih menjadi primadona bagi para pelancong yang datang di Lampung.
Karena itulah, Dendi makin mantap mewujudkan program prioritasnya untuk mengembangkan dan mengeksploitasi pantai di Pesawaran.
"Pariwisata memang menjadi prioritas yang akan dikembangkan. Itu sudah masuk masterplan Pemkab Pesawaran ke depannya. Diharapkan pengelolaan sektor pariwisata pantai dalam berjalan optimal dengan didukung sumber daya yang ada," kata Dendi kepada Tribun, Sabtu sore.
Sementara itu, pengelola Pantai Mutun, Doni Prima Setiawan, mengungkapkan bahwa pengunjung pada libur Paskah ini melonjak sekitar 50 persen.
Sebanyak 1.500 pengunjung, baik dari Lampung maupun dari luar Lampung, membaur menikmati keindahan Pantai Mutun dan Pulau Tangkil yang ada di seberangnya.
"Pengunjung pada hari biasa sekitar 1.000 orang. Saat libur Paskah ini terjadi peningkatan, ya sekitar 1.500 orang pengunjung," kata Doni, kemarin sore.
Pantauan Tribun, kendaraan dengan kode nomor polisi B (Jakarta) dan BG (Sumatera Selatan) terlihat mendominasi area parkir Pantai Mutun.
Mayoritas para pengunjung menikmati liburan bersama anggota keluarganya masing-masing.
Seorang wisatawan asal Bogor yang berkunjung ke Pantai Mutun, Arief (30) menuturkan, dirinya baru kali ini liburan ke Lampung.
Arief mengaku mengetahui tempat wisata Pantai Mutun dari penelusuran di internet.
Promosi yang menarik dan meyakinkan itu membuatnya untuk berlibur bersama keluarga di Lampung.
Namun, Arief mengaku sedikit kecewa karena kondisi pantai tak seindah dengan promosi yang ada di website.
"Promosi Mutun (di internet) bersih dan akses jalan yang bagus. Tapi, kenyataannya berbanding terbalik, banyak sampah berserakan di sepanjang pantai," kata Arief.
Ia berharap pemerintah daerah bisa memerhatikan infrastruktur agar lebih baik lagi.
Misalnya, kata Arief, akses jalan menuju ke bibir pantai supaya diperbaiki.
Kondisi jalan pun perlu perbaikan karena banyak lubang yang digenangi air di sepanjang jalan.
Selain itu, Arief merasa heran dengan pengelolaan Pantai Mutun.
Sistem pembayaran untuk akses di sekitar lokasi pantai, menurut Arief, terlalu ribet.
"Kami masuk bayar dan disambut dengan jalan yang rusak. Tapi, bayar lagi di pintu kedua (Pantai Tembikil/masih satu gugusan dengan Pantai Mutun)," papar Arief yang mengaku karyawan BUMN.
Selain itu, Arief mengaku khawatir karena tidak terlihat petugas keselamatan (rescue) yang berjaga di pinggir pantai.
Pasalnya, ia berlibur mengajak keluarga besar yang di antaranya anak-anak.
"Dari tadi saya tidak melihat petugas yang berjaga di pinggiran pantai. Makanya saya berdiri terus di sini (di dalam air) karena mengawasi anak dan keponakan saya yang lagi berenang," ujarnya.