Kerinci Jadi Ikon Wisata Jambi, Ini Strategi Menteri Pariwisata Membuatnya Tenar Mendunia
Kerinci jadi ikon wisata dunia, ini strategi Menteri Pariwisata membuatnya mendunia.
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengumumkan Kerinci sebagai ikon pariwisata provinsi Jambi dalam sambutannya di acara pembukaan Direct Promotion Tourism Jambi 2016, Senin (11/04/2016).
"Sementara ini kami sudah putuskan, branding untuk Jambi adalah Kerinci," ujar Arief di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat.
Selain Kerinci, empat kawasan wisata lain, yakni Candi Muara Jambi, Geopark Merangin Jambi, Pesisir Ujung Jabung, dan Batanghari, juga turut menjadi pilihan untuk dipertimbangkan sebagai ikon pariwisata Jambi.
Bahwa Kerinci telah menjadi UNESCO World Heritage, dikatakan Arief, menjadi alasan mengapa Kerinci yang pada akhirnya disepakati, termasuk olah Gubernur Jambi Zumi Zola Zulfikli, untuk menjadi ikon pariwisata Jambi.
Sebelumnya, Arief sempat menjelaskan pula pentingnya sebuah ikon sebagai bentuk branding yang dinilai efektif bagi promosi pariwisata.
"Selling akan efektif jika ditunjang advertising dan advertising akan kuat jika ditunjang oleh branding. Maka kita punya branding, advertising, dan selling," ucap Arief.
Mengingat branding atau ikon menjadi suatu hal yang begitu penting, Arief menyampaikan rencana pengembangan destinasi wisata tersebut dengan rumus 3A, yakni atraksi, akses, dan amenitas.
Melalui aksi, Arief menekankan bahwa Kerinci hanyalah perihal ikon dan bukan berarti destinasi wisata lain menjadi tak diperhatikan.
Akses memuat perihal bagaimana upaya meningkatkan kemudahan terkait sarana dan prasarana transportasi, seperti kualitas bandar udara dan jalan raya.
Sementara itu, melalui amenitas, Arief menyebut pembangunan kawasan ekonomi khusus pariwisata sebagai cara yang paling cepat dan efektif.
Kendati demikian, menurut Arief, tidaklah cukup rumus 3A tersebut jika tak didukung oleh komitmen dari sang gubernur.
"Tapi, rumus 3A saja tak cukup. Perlu juga seberapa besar komitmen gubernurnya. Provinsi akan lelet kalau gubernurnya lelet. Maka, mari kita doakan semoga gubernur tidak lelet," ujar Arief.
Setelahnya, dalam acara pembukaan Direct Promotion Tourism Jambi 2016 tersebut, Arief juga meresmikan Direct Promotion Tourism Jambi 2016 dan prelaunch Batanghari Festival 2016.
"Dengan mengucapkan bismillah, yang pertama launching Direct Promotion Tourism Jambi 2016, yang kedua prelaunch Batanghari Festival 2016, diresmikan," ujar Arief mengakhiri sambutannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.