Es Hawa, Nostalgia Jajanan Masa Kecil di Kota Semarang
Kuliner legendaris Semarang ini dahulu dijajakan di pasar-pasar, sekolahan, hingga alun-alun di Semarang.
Editor: Malvyandie Haryadi
Cokelat putih ialah es kacang hijau putih yang dicelupkan ke topping cokelat cair.
Adonan es sendiri terbuat kelapa, dipadu dengan berbagai rasa.
Yahya mengatakan, dalam sekali jualan memang hanya menyiapkan dua sampai tiga rasa, maka setiap ia berjualan rasanya tidak tetap, sesuai keberuntungan pembeli.
Spesialnya es tersebut langsung dibuat di depan pembeli.
Di dalam gerobaknya terdapat cetakan alumunium yang direndam di bongkahan es.
Adonan kelapa tersebut dituangkan ke dalam cetakan, sumpit dimasukan sebagai pegangan es ketika sudah jadi.
Kemudian ditutup hingga 10 sampai 15 menit.
Sumpit tersebut diangkat dan es Hawa siap untuk dinikmati.
Kami mencoba varian rasa cokelat putih dan kacang hijau.
Rasanya manis dan gurih dari kelapa yang menjadi bahan dasarnya.
Tidak terlalu dominan campuran airnya di adonan, sehingga es ini terasa lembut.
Krim cokelat sendiri terbuat dari tepung cokelat atau cocoa yang dicairkan.
Gerobaknya tak pernah sepi dari pembeli. Dari remaja hingga orangtua yang hendak bernostalgia silih berganti berdatangan.
“Dulu orang tua jualannya memang di SD-SD, tapi sekarang sudah sepi. Jadi saya jualannya di Car Free Day dan Semawis ini, buat yang mau nostalgia,” tutup Yahya.
Hanya dengan Rp 2.000, Anda bisa bernostalgia dengan jajanan masa kecil ini di Pasar Malam Semawis atau di area Car Free Day Simpang lima tapatnya di pojok samping Mall Citraland.
Kompas.com/Muhammad Irzal A