Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Thiwul Ayu Mbok Sum, Jajanan Tradisional yang Coba Bertahan dari "Gempuran" Kuliner Modern

Di tengah serbuan jajanan modern dan asing, jajanan tradisional masih tetap memiliki banyak penggemar.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Thiwul Ayu Mbok Sum, Jajanan Tradisional yang Coba Bertahan dari
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Tiwul Mbok Sum, Bantul, Yogyakarta. 

Tak heran, warung oleh-oleh yang barada di tepi jalur menuju hutan pinus dan kebun buah Mangunan ini selalu ramai pembeli.

Ditambahkan Sudarmono, menantu Mbok Sum yang ikut membantu usaha ini, selain keemapat rasa yang setiap harinya diproduksi, kadang-kadang ada juga thiwul rasa buah nanas dan strawberry.

"Untuk rasa buah ini tergantung musimnya, tidak setiap hari ada. Selain itu ada juga thiwul tawar yang biasa dimakan dengan sambal," kata Darmono.

Jika pada hari-hari biasa, dalam seharinya Thiwul Ayu Mbok Sum menghabiskan sekitar 50 kilogram tepung gaplek dan jika diolah menjadi 500 kardus thiwul. Jika pada hari libur jumlahnya bisa meningkat hingga 3 kali lipat.

"Bahkan pernah pada libur lebaran kami bisa menjual hingga 2200 kardus thiwul. Kebanyakan yang membeli adalah wisatawan yang mengunjungi hutan pinus dan kebun buah," ujar Darmono.

Meskipun demikian, banyak juga para pembeli yang sengaja datang jauh-jauh hanya membeli thiwul.

Keberadaanya yang jauh dari pusat kota Yogyakarta tidak menghalangi ketenarannya.

BERITA TERKAIT

Hal ini ini dibuktikan dengan kunjungan Farah Quin.

Satu kardus thiwul dapat anda bawa pulang dengan menebusnya dengan hargaRp.5 ribu hingga Rp.8 ribu.

Daya tahan cemilan yang satu ini tidak terlalu lama, yakni 24 jam karena memang tidak menggunakan bahan pengawet.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas