Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin ke Lokasi Mumi Jiwika? Ini Petunjuk Backpacker Devanosa

Backpacker hijab cantik beri saran perjalanan terutama menuju lokasi mumi Jiwika.

Penulis: Robertus Rimawan
zoom-in Ingin ke Lokasi Mumi Jiwika? Ini Petunjuk Backpacker Devanosa
INSTAGRAM/DEVANOSA
Dev mengisahkan perjalanannya di Wamena dan berkunjung ke lokasi wisata dengan daya tariknya mumi Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Backpacker hijab cantik beri saran perjalanan terutama menuju lokasi mumi Jiwika, Jumat (22/4/2016).

Dewi Patlia Novitasari atau akrab dipanggil Dev saat menjawab via email ke Tribunnews.com tentang panduan perjalanan saat menuju lokasi desa Desa Jiwika, Kecamatan Kurulu, Lembah Baliem, Papua.

Lokasi tempat mumi yang berusia 372 tahun dan menjadi aikon wisata.

Dev menjelaskan untuk menuju lokasi keberadaan mumi, bila berangkat dari Jayapura, pengunjung harus mengambil jadwal penerbangan ke Wamena.

Tak ada akses perjalanan lain selain menggunakan pesawat.

Untuk pesawat komersil harganya dipatok mulai 600 ribuan rupiah.

Lama penerbangan sekitar 30 menit dari Jayapura ke Wamena.

BERITA TERKAIT

Dev menjelaskan sebelumnya untuk bisa berfoto dengan mumi harus membayar jasa Rp 300 ribu.

Ia sendiri berhasil membujuk dan hanya membayar Rp 200 ribu dengan rayuan mautnya.

Kisahnya bisa dibaca disini: Devanosa, Backpacker Hijab Cantik 'Kenalkan' Mumi Asli Indonesia, Simak Kisahnya

Dev merupakan backpacker yang sedang melakukan perjalanan dengan bajet minim.

Baca juga: Mumi Jiwika Ini Berusia 372 Tahun, Backpacker Devanosa: Pengawetan Gunakan Lemak Babi

Ia berupaya untuk melakukan perjalanan keliling Indonesia dengan cara yang hemat.

Berikut tulisannya di Instagram soal perjalanan yang ia lakukan.

<< SEPERTIGA MALAM : PART 2.

Aku tak pernah berharap perjalanan ini akan menarik perhatian.

Apalagi sampai merusak tatanan backpackeran.

Sungguh, tak ada perjalanan yang murah meriah.

Segalanya pakai rupiah. Uang ini pun ngepas hanya Tuhan yang memberi cerdas. .

Mereka dengan modal materi yang membuat jengah namun hasrat berjalan jauh lebih pongah, kemudian mampu selfie sembari hitchhiking dengan sumringah.

Jujur, sekarang aku menyesal dan berdosa karena pernah seolah jadi pengajar. Mbahaya loh itu gaes.

Ingat, tidak selamanya kamu beruntung dijalan.

Tidak setiap tempat menawarkan rasa nyaman dan keamanan.

Tidak setiap rumah bersedia membukakan pintu untukmu.

Tidak setiap manusia kebaikannya sesuai yang diharap.

Perjalanan adalah candu.

Satu sisi, ia membuatmu yakin tanpa henti.

Disisi lain, ia membunuhmu yang meragu.

Selamat berjalan. Jangan lupa minta restu orang tua.

Jangan lupa berdoa dan bersedekah. .

(SELESAI)

Pangkalan TNI AU Manuhua Detasemen Wamena, Lembah Baliem, Papua.

~~~~~

Sebelumnya Dev posting foto dan kisah soal mumi.

Kemudian bersedia menjelaskan kepada Tribunnews.com setelah dikontak melalui email.

Mumi yang ia ulas tersebut merupakan panglima perang Suku Mabel yang bernama Wimontok Mabel.

Menurutnya sosok tersebut konon sebelum meninggal sempat mewasiatkan agar mayatnya diawetkan seperti tradisi beberapa suku di Papua.

"Honai menjadi rumah khusus untuk proses pengawetan, bukan dengan balsem-seperti yang saya pikir pada awalnya, tetapi dibaluri lemak babi kemudian diasapkan."

"Itulah mengapa mumi ini cenderung kering kerontang dan berwarna begitu legam," tulis Dev via email kepadaTribunnews.com.

Di Instagram dari foto yang ia pajang terkait mumi, Dev menulis bahwa ada larangan untuk memegang.

Hanya kepala suku atau orang-orang terpilih yang boleh memegang mumi tersebut.

Adakah pengalaman mistis atau kisah terkait pelanggaran larangan tersebut?

Menjawab pertanyaan ini Dev mengaku saat di desa tersebut tak mengalami peristiwa mistis atau mendengar wisatawan yang pernah melanggar hal tersebut.

Menurutnya penjaga mumi hanya mengantisipasi terjadi kerusakan pada mumi bila disentuh atau dipegang oleh orang yang tidak paham betul. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas