Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Martabak Delapan Rasa Bukan Monopoli Putra Presiden Jokowi, Ini Pesaingnya Dari Lampung

Saat ini di Lampung sedang boomimg Martabak Pop yang disajikan ala Pizza dan memiliki delapan rasa.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Martabak Delapan Rasa Bukan Monopoli Putra Presiden Jokowi, Ini Pesaingnya Dari Lampung
Tribun Lampung/Heru Prasetyo
Meracik Martabak Pop, di Jalan Teuku Umar Kota Bandar Lampung samping PTPN VII, Lampung. 

Sekilas, Martabak Pop tidak berbeda dengan martabak lain dari segi bahan. Hanya saja sang kreator menyajikannya layaknya lembaran pizza, tanpa dipotong.

Menariknya lagi, topping martabak tidak lagi kacang dan cokelat, justru delapan varian rasa yang menjadi isian.

"Asli ini lagi happening banget mas. Ini kuliner kekinian yang wajib dicicipin," ungkap Fakih yang ditemani Nelita, saat mengantri martabak pesanan mereka.

"Tapi demi martabak, mau ga mau harus antre mas, rame," ujar Fakih yang merupakan mahasiswa semester dua kampus biru di Bandar Lampung.

Satu Loyang Rp 85.000

Dibanderol dengan harga Rp 85.000 martabak yang mengandalkan isian greentea, oreo, marshmallow, ovomaltine, kacang MnM, nuttela, dan keju tersebut dapat dikatakan sukses merebut hati warga bandar lampung.

"Penasaran aja gimana kalau martabak topping-nya diisi dengan isian yang lain. seru juga. enak tapi antrenya yang kadang luar biasa kalau Magrib gini," kata Hendro, seorang pembeli.

Berita Rekomendasi

Soal rasa, Martabak Pop sekilas memang tidak berbeda dengan martabak pada umumnya. Adonan martabak yang berasal dari tepung terigu telur mentega dan lainnya terasa kenyal saat digigit. Rasa manis begitu kuat di lidah.

Satu yang membuatnya berbeda adalah kehadiran delapan toping di atas martabak.


Martabak Pop delapan rasa.

Sungguh sebuah pengalaman berbeda saat bisa melahap martabak yang berbalur nuttela, ovomaltine, atau Kit Kat Green Tea yang terkenal mahal.

Booming Martabak Pop memang terbilang luar biasa di Bandar Lampung, pasalnya demam makanan ini kerap membuat macet Jalan Teuku Umar akibat antrean kendaraan pembeli. Pengelola yang telah mengandalkan delapan orang karyawan pun dibuat kewalahan dengan banjirnya permintaan pelanggan.

"Kita memang buka tiap sore dari jam 5. Tapi yang beli kadang sudah ramai nunggu apalagi kalo Magrib itu, rame banget," ungkap pengelola Martabak Pop Grecylia Zoraya yang mengaku bisa menghabiskan adonan hingga 30 kilogram dalam satu hari.

Kemasan Pizza
Buat yang hobi menyantap martabak, tentu Anda selalu melihat satu loyang martabak disajikan dengan cara dibagi dua dan dilipat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas